Keluarga penumpang Casa 212-200 histeris
1 Oktober 2011 13:09 WIB
Pesawat komersil NBA parkir di bandara internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kab.Aceh Besar, Aceh, September 2010 lalu. Jenis pesawat yang sama ini, milik PT Nusantara Buana Air (NBA) membawa 14 penumpang dan dua kru pesawat, pada Kamis (29/9) dilaporkan hilang dalam perjalanan dari Medan menuju Kutacane , Kab. Aceh Tenggara. (FOTO ANTARA/Ampelsa) ()
Bahorok, Sumut (ANTARA News) - Keluarga penumpang pesawat Casa 212-200 yang jatuh di hutan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara tampak histeris setelah menerima kabar tentang tewasnya seluruh penumpang.
Puluhan anggota keluarga yang berkumpul di lapangan Desa Pekan Bahorok, Sabtu, menjerit dan menangis sambil mengenang nasib korban pesawat.
Salah seorang keluarga korban bernama Muslim menyesalkan petugas yang lamban dan terkesan tidak serius membantu korban.
"Kalau memang mau, Kamis (29/9) kemarin sudah bisa dibantu," katanya.
Menurut Muslim, keluarganya meninggal dunia bukan karena luka parah dalam kecelakaan, melainkan karena kelaparan dan kedinginan di dalam hutan.
Apalagi penumpang pesawat ada yang masih anak-anak yang diperkirakan masih rentan dengan suhu dingin di tengah hutan.
"Kenapa dibiarkan lama-lama anak kecil di hutan," katanya.
Jeritan dan tangisan yang disertai sejumlah ungkapan penyesalan juga disampaikan keluarga penumpang Casa 212-200 lainnya.
Sebelumnya, Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Marsma TNI Sunarbowo Sandi mengatakan, seluruh penumpang pesawat milik maskapai PT Nusantara Buana Air (NBA) itu ditemukan telah tewas oleh tim SAR yang dikirim untuk melakukan pencarian.
Dari informasi yang diterima Sabtu pukul 10.55 WIB itu, seluruh penumpang pesawat milik NBA tersebut meninggal dunia di kursi masing-masing.
Untuk membantu evakuasi jenazah korban pesawat, pihaknya mengirimkan satu tim lagi ke lokasi jatuhnya pesawat tersebut.
Pihaknya belum mengetahui penyebab tewasnya penumpang pesawat yang berjunmlah 14 orang dan kru sebanyak empat orang itu.
Pihaknya menyerahkan penyelidikan penyebab kecelakaan dan tewasnya penumpang tersebut ke Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang telah tiba.
"Selaku tim SAR, kami hanya menyelamatkan korban," katanya.
Menurut catatan, pesawat Casa 212 milik maskapai NBA yang terbang dari Bandara Polonia menuju Kutacane, Aceh Tenggara jatuh di hutan Bahorok, Kamis pagi.
Maskapai NBA yang melakukan pencarian menemukan pesawat yang jatuh itu di koordinat 03 derajat 23 menit 80 detik lintang utara dan 09 derajat 80 menit 21 detik bujur timur.
(*)
Puluhan anggota keluarga yang berkumpul di lapangan Desa Pekan Bahorok, Sabtu, menjerit dan menangis sambil mengenang nasib korban pesawat.
Salah seorang keluarga korban bernama Muslim menyesalkan petugas yang lamban dan terkesan tidak serius membantu korban.
"Kalau memang mau, Kamis (29/9) kemarin sudah bisa dibantu," katanya.
Menurut Muslim, keluarganya meninggal dunia bukan karena luka parah dalam kecelakaan, melainkan karena kelaparan dan kedinginan di dalam hutan.
Apalagi penumpang pesawat ada yang masih anak-anak yang diperkirakan masih rentan dengan suhu dingin di tengah hutan.
"Kenapa dibiarkan lama-lama anak kecil di hutan," katanya.
Jeritan dan tangisan yang disertai sejumlah ungkapan penyesalan juga disampaikan keluarga penumpang Casa 212-200 lainnya.
Sebelumnya, Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Marsma TNI Sunarbowo Sandi mengatakan, seluruh penumpang pesawat milik maskapai PT Nusantara Buana Air (NBA) itu ditemukan telah tewas oleh tim SAR yang dikirim untuk melakukan pencarian.
Dari informasi yang diterima Sabtu pukul 10.55 WIB itu, seluruh penumpang pesawat milik NBA tersebut meninggal dunia di kursi masing-masing.
Untuk membantu evakuasi jenazah korban pesawat, pihaknya mengirimkan satu tim lagi ke lokasi jatuhnya pesawat tersebut.
Pihaknya belum mengetahui penyebab tewasnya penumpang pesawat yang berjunmlah 14 orang dan kru sebanyak empat orang itu.
Pihaknya menyerahkan penyelidikan penyebab kecelakaan dan tewasnya penumpang tersebut ke Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang telah tiba.
"Selaku tim SAR, kami hanya menyelamatkan korban," katanya.
Menurut catatan, pesawat Casa 212 milik maskapai NBA yang terbang dari Bandara Polonia menuju Kutacane, Aceh Tenggara jatuh di hutan Bahorok, Kamis pagi.
Maskapai NBA yang melakukan pencarian menemukan pesawat yang jatuh itu di koordinat 03 derajat 23 menit 80 detik lintang utara dan 09 derajat 80 menit 21 detik bujur timur.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011
Tags: