Pemerintah siapkan pos layanan vaksinasi penguat bagi pemudik
23 Maret 2022 22:10 WIB
Tangkapan layar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers "Panduan Protokol Kesehatan Ramadhan dan Idul Fitri" yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (23/3/2022). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah akan menyiapkan layanan vaksinasi COVID-19 di beberapa pos jalur mudik agar masyarakat mendapatkan dosis penguat sebelum kembali ke kampung halaman.
"Kalau mereka (pemudik) mau di-booster nanti dipersiapkan oleh Kementerian Perhubungan tempat-tempat vaksinasi gratis di fasilitas-fasilitas angkutan umum dan beberapa pos-pos di mana masyarakat bisa langsung disuntik booster sebelum mudik," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers "Panduan Protokol Kesehatan Ramadhan dan Idul Fitri" yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan vaksinasi dosis penguat menjadi salah satu syarat untuk melakukan perjalanan mudik untuk menjaga para lansia yang akan dikunjungi pemudik.
"Vaksinasi kalau tidak lengkap dampaknya negatif, terutama ke para orang tua. Orang tua pada Lebaran menjadi sasaran kunjungan anak-anaknya, jangan sampai kebaikan kita justru nanti merugikan para orang tua yang dikunjungi oleh anak-anak dan cucu-cucunya," tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah meminta pemudik untuk melakukan penyuntikan dosis penguat supaya memperkecil risiko orang yang dikunjungi nanti.
Bagi pemudik yang baru melaksanakan dosis kedua, Budi mengatakan pemudik harus melampirkan hasil negatif tes antigen. Sementara yang baru dosis pertama wajib melampirkan hasil negatif tes PCR.
"Kalau yang sudah booster nggak usah tes, jadi memudahkan agar nanti di perjalanan mudik juga bisa baik," ucapnya.
Terkait teknis pengecekan syarat mudik itu, Budi mengatakan akan dilakukan melalui aplikasi PeduliLindungi saat pemudik menaiki kendaraan umum.
Sementara bagi pemudik dengan kendaraan pribadi, lanjut dia, akan dilakukan pemeriksaan secara acak di jalur-jalur mudik.
Ia menambahkan pelonggaran pelaksanaan mudik ini tidak terlepas dari keinginan Presiden Joko Widodo yang mengharapkan umat Muslim di Indonesia bisa merayakan Ramadhan dan Idul Fitri mendekati normal.
"Alhamdulillah kondisinya juga memungkinkan, sehingga beliau (Presiden RI) mengambil keputusan untuk memberikan kesempatan yang luas kepada umat Islam agar bisa melakukan ibadah Ramadhan dan juga merayakan Idul Fitri dengan sebaik-baiknya," katanya.
"Kalau mereka (pemudik) mau di-booster nanti dipersiapkan oleh Kementerian Perhubungan tempat-tempat vaksinasi gratis di fasilitas-fasilitas angkutan umum dan beberapa pos-pos di mana masyarakat bisa langsung disuntik booster sebelum mudik," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers "Panduan Protokol Kesehatan Ramadhan dan Idul Fitri" yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan vaksinasi dosis penguat menjadi salah satu syarat untuk melakukan perjalanan mudik untuk menjaga para lansia yang akan dikunjungi pemudik.
"Vaksinasi kalau tidak lengkap dampaknya negatif, terutama ke para orang tua. Orang tua pada Lebaran menjadi sasaran kunjungan anak-anaknya, jangan sampai kebaikan kita justru nanti merugikan para orang tua yang dikunjungi oleh anak-anak dan cucu-cucunya," tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah meminta pemudik untuk melakukan penyuntikan dosis penguat supaya memperkecil risiko orang yang dikunjungi nanti.
Bagi pemudik yang baru melaksanakan dosis kedua, Budi mengatakan pemudik harus melampirkan hasil negatif tes antigen. Sementara yang baru dosis pertama wajib melampirkan hasil negatif tes PCR.
"Kalau yang sudah booster nggak usah tes, jadi memudahkan agar nanti di perjalanan mudik juga bisa baik," ucapnya.
Terkait teknis pengecekan syarat mudik itu, Budi mengatakan akan dilakukan melalui aplikasi PeduliLindungi saat pemudik menaiki kendaraan umum.
Sementara bagi pemudik dengan kendaraan pribadi, lanjut dia, akan dilakukan pemeriksaan secara acak di jalur-jalur mudik.
Ia menambahkan pelonggaran pelaksanaan mudik ini tidak terlepas dari keinginan Presiden Joko Widodo yang mengharapkan umat Muslim di Indonesia bisa merayakan Ramadhan dan Idul Fitri mendekati normal.
"Alhamdulillah kondisinya juga memungkinkan, sehingga beliau (Presiden RI) mengambil keputusan untuk memberikan kesempatan yang luas kepada umat Islam agar bisa melakukan ibadah Ramadhan dan juga merayakan Idul Fitri dengan sebaik-baiknya," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022
Tags: