Kemenko Marves dorong realisasi komitmen belanja produk lokal
23 Maret 2022 20:04 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ketika meninjau stan peserta pada Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri di Nusa Dua, Bali, Rabu (23/3/2022). ANTARA/HO-Biro Humas Kemenperin/am.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mendorong realisasi komitmen belanja produk lokal yang berhasil dihimpun dalam gelaran Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri di Nusa Dua, Bali selama 22-24 Maret 2022.
Hingga hari kedua penyelenggaraan, tepatnya pukul 16.30 WITA, komitmen belanja produk dalam negeri dari hasil Business Matching di Bali sudah melebihi Rp105 triliun.
"Dapat kita lihat, bahwa memasuki hari kedua Business Matching, komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam memenuhi target belanja produk dalam negeri semakin menguat. Kami harap, angka Rp105 triliun sebagai komitmen belanja yang dicapai hari ini dapat segera direalisasikan," ungkap Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Odo RM Manuhutu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Kegiatan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri di Nusa Dua, Bali, yang diinisiasi Kementerian Perindustrian merupakan langkah tindak lanjut
aksi afirmasi pembelian dan pemanfaatan produk lokal dan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan bentuk dukungan pemerintah kepada industri nasional.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan hingga Rabu (23/3) pukul 16.30 WITA, komitmen belanja produk dalam negeri sudah melebihi Rp105 triliun.
"Alhamdulillah baru dua hari ini, sampai pukul 16.30 WITA, komitmen belanja produk dalam negeri dari hasil Business Matching di Bali ini sudah melebihi Rp105 triliun. Kami yakin, angka tersebut akan terus naik," katanya.
Menperin berharap Business Matching akan mendorong kementerian, lembaga, BUMN dan pemda dalam mengoptimalkan anggarannya untuk pembelian produk dalam negeri, terutama yang berasal dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Karena sebetulnya, produk-produk yang mereka butuhkan sudah bisa diproduksi di dalam negeri," terangnya.
Menperin juga optimis dari potensi belanja pemerintah pusat dan daerah yang mencapai Rp1.071,4 triliun, sebesar Rp400 triliun akan diserap melalui belanja produk-produk dalam negeri sepanjang tahun 2022.
Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan oleh BPS, dampak pembelian produk dalam negeri senilai Rp400 triliun dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 1,67 persen hingga 1,71 persen.
Baca juga: Kemenperin optimalkan Program P3DN lewat "business matching" virtual
Baca juga: PUPR optimalkan produk dalam negeri pada pembangunan infrastruktur
Baca juga: Teten: Konsumen Indonesia harus diedukasi beli produk dalam negeri
Hingga hari kedua penyelenggaraan, tepatnya pukul 16.30 WITA, komitmen belanja produk dalam negeri dari hasil Business Matching di Bali sudah melebihi Rp105 triliun.
"Dapat kita lihat, bahwa memasuki hari kedua Business Matching, komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam memenuhi target belanja produk dalam negeri semakin menguat. Kami harap, angka Rp105 triliun sebagai komitmen belanja yang dicapai hari ini dapat segera direalisasikan," ungkap Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Odo RM Manuhutu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Kegiatan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri di Nusa Dua, Bali, yang diinisiasi Kementerian Perindustrian merupakan langkah tindak lanjut
aksi afirmasi pembelian dan pemanfaatan produk lokal dan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan bentuk dukungan pemerintah kepada industri nasional.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan hingga Rabu (23/3) pukul 16.30 WITA, komitmen belanja produk dalam negeri sudah melebihi Rp105 triliun.
"Alhamdulillah baru dua hari ini, sampai pukul 16.30 WITA, komitmen belanja produk dalam negeri dari hasil Business Matching di Bali ini sudah melebihi Rp105 triliun. Kami yakin, angka tersebut akan terus naik," katanya.
Menperin berharap Business Matching akan mendorong kementerian, lembaga, BUMN dan pemda dalam mengoptimalkan anggarannya untuk pembelian produk dalam negeri, terutama yang berasal dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Karena sebetulnya, produk-produk yang mereka butuhkan sudah bisa diproduksi di dalam negeri," terangnya.
Menperin juga optimis dari potensi belanja pemerintah pusat dan daerah yang mencapai Rp1.071,4 triliun, sebesar Rp400 triliun akan diserap melalui belanja produk-produk dalam negeri sepanjang tahun 2022.
Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan oleh BPS, dampak pembelian produk dalam negeri senilai Rp400 triliun dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 1,67 persen hingga 1,71 persen.
Baca juga: Kemenperin optimalkan Program P3DN lewat "business matching" virtual
Baca juga: PUPR optimalkan produk dalam negeri pada pembangunan infrastruktur
Baca juga: Teten: Konsumen Indonesia harus diedukasi beli produk dalam negeri
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: