Jakarta (ANTARA) - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF telah menyalurkan dana sebesar Rp4,62 triliun untuk Program Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) sepanjang tahun 2021.

Direktur SMF Heliantopo mengatakan dana tersebut disalurkan untuk KPR 126.572 unit rumah, meski sedikit lebih rendah dari target 157.500 unit.

"Pada tahun 2022 target penyaluran KPR FLPP akan lebih besar dari tahun lalu yakni 200 ribu unit," kata Heliantopo dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Dana KPR FLPP SMF berasal dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan pemerintah kepada SMF sebesar Rp2,25 triliun pada tahun 2021, yang digabung dengan dana dari penerbitan surat utang untuk memenuhi target subsidi pembiayaan KPR FLPP.

Ia menyampaikan pihaknya sejak tahun 2018 memperoleh tugas untuk membantu pemerintah dalam penurunan beban fiskal melalui KPR FLPP dengan menyediakan porsi dana pendampingan untuk Program KPR Sejahtera FLPP yang ditujukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Porsi penyaluran KPR FLPP kepada MBR oleh SMF mencapai 25 persen, sedangkan sisanya sebanyak 75 persen disalurkan oleh Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP).

"Dana yang disediakan SMF digabung dengan yang disediakan PPDPP kemudian disalurkan ke MBR, yang hasil akhirnya kepada masyarakat ditentukan tingkat bunganya sebesar lima persen tetap per tahun," ucap dia.

Kendati demikian, Heliantopo mengatakan per akhir 2021, pengelolaan dana pemerintah untuk KPR FLPP yang sebelumnya dilakukan melalui PPDPP dialihkan dan dikelola oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).


Namun, seluruh proses kegiatan KPR FLPP tak ada perubahan dengan perpindahan pengelolaan tersebut, baik secara penyaluran maupun kegiatan operasional.

Baca juga: SMF salurkan dana Rp77,95 triliun ke pasar pembiayaan primer perumahan
Baca juga: Menkeu: SMF permudah masyarakat berpenghasilan rendah miliki rumah
Baca juga: BP Tapera optimistis bisa salurkan dana FLPP 2022 sebesar 226.000 unit