Jakarta (ANTARA) - Insiden ambulans pembawa ibu hamil dengan mobil Mercedes Benz di Tol Bitung KM 22-23 Tangerang pada Sabtu (12/3) sekitar pukul 02.00 WIB, berakhir damai setelah kedua pihak yang terlibat dimediasi oleh Polresta Tangerang pada Rabu siang.

"Hari ini kedua belah pihak kita hadirkan kembali terus kita pertemukan. Alhamdulillah dari hasil penjelasan dari pihak kepolisian kemudian dari satu pihak mobil ambulans, dari pihak Mercy, alhamdulillah kedua belah pihak menyadari dengan cara kekeluargaan dan cukup sampai di sini," kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Zain Dwi Nugroho di Mapolresta Tangerang, Rabu.

Zain menjelaskan pihak Polresta Tangerang awalnya menjadwalkan mediasi antara pengemudi mobil Mercy dan ambulans pada Senin (21/3), namun tertunda lantaran pengemudi Mercy yang diketahui bernama Dwiyanto tersebut berhalangan hadir hingga pihak kepolisian menjadwalkan ulang mediasi menjadi hari ini.

Lebih lanjut Zain menjelaskan kronologi insiden tersebut berawal saat kendaraan Mercedes Benz yang dikemudikan Dwiyanto terserempet ambulans yang dikemudikan pengemudi atas nama Hildan.

Pada saat kejadian ambulans tersebut sedang membawa seorang pasien yang akan melahirkan dengan kondisi hipertensi dengan tujuan rumah sakit di Kota Tangerang.

"Saat itu ambulans ambil lajur kanan dengan kecepatan tinggi, di depannya ada mobil Mercy. Kemudian pada saat akan menyalip, pada saat itu mobil Mercy berada tetap di lajur 4. Kemudian pada saat ambulans ini mengambil lajur 3, kemudian pada saat itu juga mobil Mercy mengambil di lajur 3, sehingga terjadi laka lantas ringan, yaitu serempetan dan mengakibatkan kaca spion mobil Mercy pecah," ujarnya.

Meski demikian karena kondisi darurat ambulans tersebut tidak berhenti dan tetap melanjutkan perjalanan menuju rumah sakit yang kemudian diikuti oleh pengemudi Mercy tersebut.

"Saudara Dwiyanto ini mengikuti terus sampai ke rumah sakit. Sehingga saat itu terjadi tanya jawab di situ kemudian mengetahui identitas saudara Hildan, kemudian pengemudi Mercy ini meminta KTP-nya untuk konfirmasi lebih lanjut," ujar Zain.

Pihak Polresta Tangerang juga telah mengklarifikasi bahwa pengemudi Mercedes Benz tersebut sama sekali tidak berniat mengambil laju ambulans tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Dwiyanto selaku pengemudi Mercedes tersebut menyampaikan permintaan maafnya secara terbuka.

“Saya minta maaf kepada publik, akhirnya ini menjadi viral, dan kita juga sudah saling memaafkan dan seperti yang disampaikan Pak Kapolres ini murni ketidaksengajaan,” kata Dwiyanto di Mapolresta Tangerang, Rabu.

Dwiyanto juga mengakui bahwa dia meminta KTP dari pengemudi ambulans guna penyelesaian atas insiden serempetan tersebut.

Meski demikian dia batal melaporkan insiden hal ini apalagi melaporkan hal ini ke pihak berwajib.

“Karena saya berpikir hanya spion, saya tidak melakukan apapun seperti yang dituduhkan di media sosial. Saya tidak lapor polisi dan seterusnya. Ya sudah saya perbaiki sendiri,” pungkasnya.
Baca juga: Polresta Tangerang mengintensifkan patroli antisipasi aksi gangster
Baca juga: Polresta Tangerang kerahkan 124 personel dalam pengamanan Imlek
Baca juga: Polisi Tangerang tangkap 28 anggota gangster yang hendak beraksi