Tekanan dunia meningkat atas pemukiman Israel
29 September 2011 22:42 WIB
Sebuah konstruksi terlihat di daerah Gilo, pemukiman Yahudi yang dibangun Israel di tanah yang mereka ambil di Tepi Barat pada perang 1967 dan dianeksasi secara sepihak sebagai bagian dari ibukotanya, Yerusalem, Senin (27/9). (FOTO ANTARA/REUTERS/Baz Ratner/djo/11)
Yerusalem (ANTARA News/AFP) - Tekanan dunia terhadap Israel meningkat pada Kamis atas rencananya membangun 1.100 rumah lagi di permukiman Yerusalem timur.
Pemimpin Palestina menyatakan bahwa langkah itu jelas menampik usul Empat Sekawan Timur Tengah bagi pembicaraan kembali perdamaian, meskipun politisi utama Israel menyambut waspada saran tersebut.
Tapi, pada Rabu, sesudah Eropa Bersatu dan Amerika Serikat mengutuk rencana Israel membangun 1.100 rumah lagi di permukiman Yerusalem timur, China, Mesir, Rusia, dan negara besar lain juga menyuarakan tantangan mereka.
"Cina sangat menyesalkan dan menentang persetujuan Israel atas rencana perluasan permukiman Yahudi di Yerusalem timur," kata juru bicara kementerian luar negeri Hong Lei kepada wartawan di Beijing.
"Cina mendesak Israel bertindak hati-hati," katanya.
Menteri Luar Negeri Mesir Amr Muhammad juga mencela rencana itu dalam pernyataan, yang disiarkan dari Washington.
"Langkah Israel itu mencerminkan niat negara tersebut meneruskan kebijakan memanas-manasi dan bertentangan dengan kesepakatan antarbangsa mengenai ketidak-sahan pemukiman tersebut," katanya.
"Mesir sangat prihatin atas percepatan pemukiman baru-baru ini, terutama dalam beberapa bulan belakangan," katanya, mengacu pada persetujuan pembangunan lebih dari 6.000 rumah.
"Israel harus bertanggung jawab penuh atas dampak kebijakan memanas-manasi itu dalam sorotan perkembangan terkini di wilayah tersebut," tambahnya.
Rusia pun menyeru Israel mempertimbangkan kembali ulahnya.
"Kami sangat prihatin bahwa keputusan atas masalah peka seperti itu diambil pada saat sangat penting bagi masa depan upaya perdamaian," kata pernyataan kementerian luar negeri Rusia.
"Kami mengharap penmbangunan di Yerusalem timur itu ditinjau," katanya.
Inggris, Prancis dan Italia juga mengutuk kebijakan tersebut.
Namun, Israel pada Rabu menolak keberatan itu, bersikeras bahwa lingkungan Gilo, di wilayah dudukan Yerusalem, "bukan permukiman".
"Gilo bukan permukiman, juga bukan pos depan," kata Mark Regev, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada kantor berita Prancis AFP.
"Gilo adalah lingkungan di inti jantung Yerusalem, sekitar lima menit dari pusat kota itu," tambahnya.
"Tidak ada pertentangan antara keputusan ini, yang hanya keputusan perencanaan, dengan upaya pemerintah mewujudkan perdamaian melalui asas dua negara untuk dua bangsa.
Pemimpin Palestina bersikeras pemukiman itu bertentangan dengan upaya Empat Sekawan Timur Tengah -Perserikatan Bangsa-Bangsa, Eropa Bersatu, Amerika Serikat, dan Rusia- memulai kembali perundingan Israel dengan Palestina.
"Dengan ini, Israel menanggapi pernyataan Empat Sekawan itu dengan 1,100 `Tidak`," kata perunding Palestina Saeb Erekat kepada AFP pada Selasa, sesaat setelah persetujuan itu diumumkan.
Penolakan Israel membekukan pembangunanlah yang memicu keputusan Palestina mengupayakan keanggotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam rangka mendapatkan dukungan lebih luas dunia untuk penyelesaian dua-negara itu.
Permohonan itu saat ini berada di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Meskipun terjadi perselisihan tentang rencana pembangunan itu, beberapa politisi utama Israel menanggapi baik usul perundinggan oleh Empat Sekawan tersebut.
"Jawaban kami pasti jelas bagus," kata wakil perdana menteri Silvan Shalom kepada radio tentara setelah pertemuan lima jam lingkaran dalam Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kelompok delapan.
(Uu.B002/Z002)
Pemimpin Palestina menyatakan bahwa langkah itu jelas menampik usul Empat Sekawan Timur Tengah bagi pembicaraan kembali perdamaian, meskipun politisi utama Israel menyambut waspada saran tersebut.
Tapi, pada Rabu, sesudah Eropa Bersatu dan Amerika Serikat mengutuk rencana Israel membangun 1.100 rumah lagi di permukiman Yerusalem timur, China, Mesir, Rusia, dan negara besar lain juga menyuarakan tantangan mereka.
"Cina sangat menyesalkan dan menentang persetujuan Israel atas rencana perluasan permukiman Yahudi di Yerusalem timur," kata juru bicara kementerian luar negeri Hong Lei kepada wartawan di Beijing.
"Cina mendesak Israel bertindak hati-hati," katanya.
Menteri Luar Negeri Mesir Amr Muhammad juga mencela rencana itu dalam pernyataan, yang disiarkan dari Washington.
"Langkah Israel itu mencerminkan niat negara tersebut meneruskan kebijakan memanas-manasi dan bertentangan dengan kesepakatan antarbangsa mengenai ketidak-sahan pemukiman tersebut," katanya.
"Mesir sangat prihatin atas percepatan pemukiman baru-baru ini, terutama dalam beberapa bulan belakangan," katanya, mengacu pada persetujuan pembangunan lebih dari 6.000 rumah.
"Israel harus bertanggung jawab penuh atas dampak kebijakan memanas-manasi itu dalam sorotan perkembangan terkini di wilayah tersebut," tambahnya.
Rusia pun menyeru Israel mempertimbangkan kembali ulahnya.
"Kami sangat prihatin bahwa keputusan atas masalah peka seperti itu diambil pada saat sangat penting bagi masa depan upaya perdamaian," kata pernyataan kementerian luar negeri Rusia.
"Kami mengharap penmbangunan di Yerusalem timur itu ditinjau," katanya.
Inggris, Prancis dan Italia juga mengutuk kebijakan tersebut.
Namun, Israel pada Rabu menolak keberatan itu, bersikeras bahwa lingkungan Gilo, di wilayah dudukan Yerusalem, "bukan permukiman".
"Gilo bukan permukiman, juga bukan pos depan," kata Mark Regev, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada kantor berita Prancis AFP.
"Gilo adalah lingkungan di inti jantung Yerusalem, sekitar lima menit dari pusat kota itu," tambahnya.
"Tidak ada pertentangan antara keputusan ini, yang hanya keputusan perencanaan, dengan upaya pemerintah mewujudkan perdamaian melalui asas dua negara untuk dua bangsa.
Pemimpin Palestina bersikeras pemukiman itu bertentangan dengan upaya Empat Sekawan Timur Tengah -Perserikatan Bangsa-Bangsa, Eropa Bersatu, Amerika Serikat, dan Rusia- memulai kembali perundingan Israel dengan Palestina.
"Dengan ini, Israel menanggapi pernyataan Empat Sekawan itu dengan 1,100 `Tidak`," kata perunding Palestina Saeb Erekat kepada AFP pada Selasa, sesaat setelah persetujuan itu diumumkan.
Penolakan Israel membekukan pembangunanlah yang memicu keputusan Palestina mengupayakan keanggotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam rangka mendapatkan dukungan lebih luas dunia untuk penyelesaian dua-negara itu.
Permohonan itu saat ini berada di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Meskipun terjadi perselisihan tentang rencana pembangunan itu, beberapa politisi utama Israel menanggapi baik usul perundinggan oleh Empat Sekawan tersebut.
"Jawaban kami pasti jelas bagus," kata wakil perdana menteri Silvan Shalom kepada radio tentara setelah pertemuan lima jam lingkaran dalam Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kelompok delapan.
(Uu.B002/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
Tags: