KPHP Kendilo dorong produk madu KTH lokal jangkau pasar lebih luas
23 Maret 2022 12:14 WIB
Kepala KPHP Kendilo Muhammad Hijrafie memperlihatkan produk hasil KTH di Kantor KPHP Kendilo, Tanh Grogot, Kabupaten Paser, Kaltim, Rabu (23/3/2022). ANTARA/Prisca Triferna.
Kabupaten Paser, Kaltim (ANTARA) - Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kendilo Muhammad Hijrafie mengatakan pihaknya tengah mendorong agar produk Kelompok Tani Hutan (KTH) lokal seperti arang dan madu dapat menjangkau areal lebih besar, bahkan ke tingkat ekspor.
"Sudah kita komunikasikan makanya saat ada acara workshop, Disperindagkp (Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM) Kalimantan Timur kita minta bantu gimana cara memprosikan dan memfasilitasi kami," ujar Hijrafie ketika ditemui di Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Rabu.
KPHP Kendilo telah mendampingi 10 KTH yang telah mulai memproduksi madu trigona dan propolis atau getah madu yang memiliki nilai jual. Terdapat juga KTH yang telah memproduksi arang aktif yang berbahan dasar kayu alaban.
Harapannya agar dapat dipertemukan dengan pembeli-pembeli besar untuk menyalurkan produk dari KTH yang mereka dampingi.
Produk madu dan propolis Kendilo sendiri sudah mulai dipasarkan di sekitar Kabupaten Paser. Responnya, ujar Hijrafie, cukup baik apalagi ketika pandemi terjadi dan masyarakat ingin meningkatkan imunitas dengan mengonsumsi madu alami.
Baca juga: Derap kelompok tani hutan Kendilo kelola hutan lestari
Baca juga: Balai TNGHS dan kelompok tani hutan lakukan kemitraan konservasi
Beberapa KTH melakukan penjualan lewat KPHP Kendilo tapi ada t juga yang telah melakukan penjualan dengan merek sendiri.
Untuk itu dia melihat adanya potensi untuk melakukan ekspor ke negara yang memiliki ketertarikan dengan madu, seperti Jepang.
Namun, terdapat beberapa isu yang perlu menjadi perhatian seperti mengikuti standar negara tujuan ekspor. Untuk itu, KPHP Kendilo telah berkolaborasi dengan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman untuk memastikan kualitas produk sesuai syarat ekspor.
"Yang jelas kualitas kandungan dulu," tuturnya.
Baca juga: Kelompok tani hutan Bogor tetap panen dalam situasi COVID-19
Baca juga: Jaga kelestarian hutan, KPH Sivia Patuju bentuk Kelompok Tani Hutan
"Sudah kita komunikasikan makanya saat ada acara workshop, Disperindagkp (Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM) Kalimantan Timur kita minta bantu gimana cara memprosikan dan memfasilitasi kami," ujar Hijrafie ketika ditemui di Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Rabu.
KPHP Kendilo telah mendampingi 10 KTH yang telah mulai memproduksi madu trigona dan propolis atau getah madu yang memiliki nilai jual. Terdapat juga KTH yang telah memproduksi arang aktif yang berbahan dasar kayu alaban.
Harapannya agar dapat dipertemukan dengan pembeli-pembeli besar untuk menyalurkan produk dari KTH yang mereka dampingi.
Produk madu dan propolis Kendilo sendiri sudah mulai dipasarkan di sekitar Kabupaten Paser. Responnya, ujar Hijrafie, cukup baik apalagi ketika pandemi terjadi dan masyarakat ingin meningkatkan imunitas dengan mengonsumsi madu alami.
Baca juga: Derap kelompok tani hutan Kendilo kelola hutan lestari
Baca juga: Balai TNGHS dan kelompok tani hutan lakukan kemitraan konservasi
Beberapa KTH melakukan penjualan lewat KPHP Kendilo tapi ada t juga yang telah melakukan penjualan dengan merek sendiri.
Untuk itu dia melihat adanya potensi untuk melakukan ekspor ke negara yang memiliki ketertarikan dengan madu, seperti Jepang.
Namun, terdapat beberapa isu yang perlu menjadi perhatian seperti mengikuti standar negara tujuan ekspor. Untuk itu, KPHP Kendilo telah berkolaborasi dengan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman untuk memastikan kualitas produk sesuai syarat ekspor.
"Yang jelas kualitas kandungan dulu," tuturnya.
Baca juga: Kelompok tani hutan Bogor tetap panen dalam situasi COVID-19
Baca juga: Jaga kelestarian hutan, KPH Sivia Patuju bentuk Kelompok Tani Hutan
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022
Tags: