Jakarta (ANTARA News) - Petenis putra nasional Christopher Rungkat mengaku, kali ini ia menghadapi tantangan berat ketika harus berhadapan dengan pemain unggulan pertama Harri Heliovaara dari Finlandia pada babak perempat final Garuda Indonesia Championship Future 4 di Jakarta, Jumat.
"Ini merupakan tantangan terberat buat saya. Apalagi saya belum pernah bertemu dia sebelumnya," ujar Christopher Rungkat, Kamis, ketika ditanya prediksi pertandingannya melawan petenis berperingkat 252 dunia itu.
Christo mengatakan dirinya akan sangat fokus pada pertandingan yang akan dimainkan di lapangan tenis Gelora Bung Karno Senayan Jakarta dan dimulai pukul 15.00 WIB itu.
"Saya sulit memprediksikan pertandingan nanti. Yang pasti saya akan berjuang habis-habisan, dan jika saya berhasil mengatasi dia maka saya akan sangat lega karena kemungkinan lawan berikutnya bisa lebih mudah," ujar Christo yang kini menempati peringkat 446 dunia dan menjadi unggulan keenam.
Jika Christo berhasil mengatasi Heliovaara, maka di semi final ia akan berhadapan dengan pemenang antara unggulan keempat Jun Mitsuhashi (Jepang) dan unggulan ketujuh Vishnu Vardhan (India).
Mitsuhashi sendiri merupakan pemain berperingkat 419 dunia, sedangkan Vishnu Vardhan berperingkat 453 dunia.
Dalam turnamen yang berhadiah total 15.000 dolar AS ini, Christo memang diharapkan bisa mengukir prestasi maksimal, mengingat ia merupakan andalan Indonesia pada cabang tenis SEA Games XXVI November mendatang.
Selain Christo, hanya David Agung Susanto yang mendampinginya ke perempatfinal setelah menyisihkan unggulan kedelapan Kim Young Jun dari Korea dengan 6-4, 6-0.
Pada pertandingan tersebut Kim tak bisa tampil maksimal disebabkan kurang fit dan mengalami batuk-batuk.
David Agung berikutnya akan berhadapan dengan petenis Korea lainnya Daniel Yoo yang menundukkan Yi Chu Huan (Taiwan) 6-4, 6-3.
(ANT-132/A016)
Christo: saya menghadapi hadangan terberat
29 September 2011 22:31 WIB
Petenis putra Indonesia Christopher Rungkat (FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari/Spt/11)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
Tags: