Jakarta (ANTARA News) - Unilever, sebuah perusahaan multinasional, berencana membuka pabrik pengolahan kelapa sawit di Semangke, Sumatra Utara, dengan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun.

"Ada pembangunan fasilitas baru di Semangke, Sumatra Utara, yakni pembangunan pabrik Fatty Acid Oil Chemical," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Gita Wirjawan setelah mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima pimpinan Unilever di kantor kepresidenan, Jakarta, Kamis.

Menurut Gita, pabrik itu merupakan investasi pada sektor hilir dalam industri pengolahan kelapa sawit.

Ia menjelaskan bahwa investasi itu bersifat langsung dan segera dilaksanakan oleh Unilever."Tentunya memakan waktu dua tahun," katanya.

Gita menjelaskan perusahaan tersebut juga berkomitmen untuk menambah investasi senilai 600 juta dolar AS untuk menambah dan memperluas pabrik yang telah dibangun di Indonesia.

"Mereka punya sejumlah pabrik di Jawa. Tapi mereka mendengarkan masukan kami bahwa sebaiknya pembangunannya dilakukan di luar Pulau Jawa," katanya.

Kemudian, perusahaan tersebut juga akan menggandeng sekitar sepuluh perusahaan untuk berinvestasi senilai 50 juta euro di kawasan Nusa Tenggara.

Unilever adalah perusahaan berkelas dunia yang hadir di sejumlah negara. Perusahaan itu telah 77 tahun hadir di Indonesia dengan nilai investasi mencapai miliaran juta dolar AS.

Para pimpinan Unilever yang diterima oleh Presiden adalah Chairman Unilever Michael Treschow; CEO Unilever Paul Polman; Chief Supply Chain Officer Unilever Pier Luigi Sigismondi; Presdir PT Unilever Indonesia Tbk Maurits Lalisang; dan Corporate Secretary PT Unilever Indonesia Tbk Sancoyo Antarikso.

Sementara itu, Presiden didampingi oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
(F008*D013)