Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Polres Tulungagung, Jawa Timur, menangkap seorang pria yang mencabuli anak tirinya sendiri, sementara istrinya bekerja sebagai buruh migran di Hongkong.
"Pelaku ini kami tangkap setelah mendapat pengaduan dari korban yang didampingi keluarganya," kata Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Kristian Kosasih di Tulungagung, Selasa.
Pelaku diidentifikasi berinisial SH (35), warga Ngantru, Tulungagung.
Ia kini ditahan. Petugas telah meminta keterangan dan mengumpulkan kesaksian korban NN (15) yang masih anak tiri pelaku, maupun keluarga dan warga sekitar.
"Pelaku mengaku telah empat kali melakukan aksi pemaksaan seksual terhadap putri tirinya sejak Mei 2021," paparnya.
Baca juga: Tiga bocah di Duren Sawit jadi korban pencabulan sopir bajaj
Baca juga: Kapolsek Sawerigadi di Sultra diperiksa soal pelaku pencabulan kabur
Baca juga: Polisi tangkap pelaku pencabulan terhadap anak di bawah umur
Dalam kurun waktu Mei 2021 hingga Februari 2022, pelaku sudah empat kali melakukan pencabulan. Terakhir pada pertengahan Februari kemarin, kata Kasat Reskrim.
Korban yang kerap dijadikan sasaran serangan seksual ayah tiri kemudian menceritakan hal tersebut ke keluarganya.
Keluarga korban pun akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib pada Minggu, (20/3/2022) sekitar pukul 19.00 WIB.
Pengaduan itupun segera ditindaklanjuti Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tulungagung.
Mereka kemudian melakukan upaya penyelidikan, hingga akhirnya pada Senin (21/3) pelaku ditangkap di rumahnya dan dibawa ke Mapolres Tulungagung.
Oleh polisi, SH dijerat Pasal 76 D Jo. Pasal 81 ayat 1 dan 2 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 sebagaimana diubah dengan dengan UU RI Nomor 35 Tahun 2014, sebagaimana diubah lagi dengan UU RI Nomor 17 Tahun 2016, tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2016, tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Polres Tulungagung tangkap pelaku pencabulan anak tiri
22 Maret 2022 23:24 WIB
Ilustrasi (ANTARA/HO - google.com)
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022
Tags: