Jakarta (ANTARA News)- Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank BRI Tbk menyetujui perubahan dewan komisaris dan direksi untuk memperkuat managemen perusahaan akibat konsekuensi dari makin berkembangnya pertumbuhan perseroan.
Direktur Utama PT Bank BRI, Sofyan Basir kepada pers di Jakarta, Rabu mengatakan, para pemegang saham menyetujui untuk mengangkat Gatot Mardiwasisto sebagai direktur baru BRI.
Konsekuensi dari perkembangan yang cepat itu, menurut dia adalah makin kompleks manajemen perusahaan sehingga dibutuhkan penambahan direktur dengan pembagian tugas pengelolaan perseroan yang makin fokus dan efisien, katanya.
Selain itu rapat, lanjut dia juga menyetujui pengunduran diri Soedarjono sebagai Wakil Komisaris Utama PT BRI Tbk karena tidak mengurangi independensi dewan komisaris sebagai pengawas perseroan.
Komposisi komisaris independen tersebut memenuhi ketentuan Badab Pengelola Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang mensyaratkan sebuah perusahaan terbuka mempunyai komisaris independen minimal 30 persen.
Selain itu juga aturan Bank Indonesia (BI) yang mewajibkan suatu bank untuk memiliki komisaris independen minimal 50 persen dari total jumlah anggota dewan komisaris, tuturnya.
Ditanya mengenai pemilihan Gatot, Sofyan Basyir mengatakan, ini merupakan kebijakan pemegang saham, perseroan hanya mengikuti kebijakan tersebut.
Dipilihnya Gatot diharapkan perseroan akan makin tumbuh lebih baik dalam menghadapi berbagai gejolak ekonomi dunia yang masih belum pasti, ucapnya.
Sementara itu, seketaris perusahaan PT BRI Tbk, Muhammad Ali mengatakan, Gatot Mardiwasisto yang diangkat sebagai direktur BRI saat ini belum memiliki bidang yang akan dikerjakan.
Bidangnya masih belum ditetapkan karena para direksi harus melakukan rapat terlebih dahulu disesuaikan dengan kemampuan yang dimilikinya, katanya. (ANT)
BRI rombak komisaris dan direktur
28 September 2011 13:23 WIB
Direktur Utama PT Bank BRI, Sofyan Basir (FOTO ANTARA/Yudha)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Tags: