Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggandeng perusahaan ekspor untuk mengirim komoditas hasil pertanian daerah setempat, seperti buah naga ke mancanegara.

"Ini adalah kabar gembira bagi petani Banyuwangi. Semoga nanti ketika musim panen tiba, harga buah naga tetap stabil karena pangsa pasarnya lebih luas lagi. Tidak hanya sekadar pasar lokal atau nasional, tapi merambah sampai mancanegara," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani usai melakukan pertemuan dengan eksportir di Banyuwangi, Senin.

Mengutip keterangan tertulis dari Pemkab Banyuwangi, rencana ekspor perdana buah naga dan sejumlah komoditas pertanian Banyuwangi itu dilaksanakan pada 24 Maret 2022.

Ada 15 desa di Kabupaten Banyuwangi yang komoditas hasil pertaniannya ikut dalam ekspor perdana tersebut, di antaranya Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, dan Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.

Belasan desa itu merupakan Desa Sejahtera Astra yang para petaninya mendapatkan pembinaan, pendampingan serta pemberdayaan untuk menghasilkan produk berkualitas ekspor, selain juga difasilitasi akses pemasaran. Program DSA merupakan bagian dari tanggung jawab sosial (CSR) PT Astra Internasional Tbk.

"Kami berkolaborasi dan menggandeng banyak pihak untuk melakukan inovasi dan terobosan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi, di antaranya dengan sejumlah perusahaan yang memiliki komitmen untuk bersama-sama mewujudkan kesejahteraan rakyat," kata Ipuk.

Bupati Ipuk menambahkan rencana ekspor komoditas pertanian Banyuwangi merupakan hasil kerja sama dengan PT Nusa Fresh yang akan memasarkan ke mancanegara.

Data Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Banyuwangi mencatat luas areal tanaman buah naga di daerah setempat saat ini sekitar 3.786 hektare dengan produksi mencapai 82.544 ton per tahun. Dengan produksi sebanyak itu, Kabupaten Banyuwangi dikenal sebagai penghasil buah naga terbesar di Indonesia.

Sentra budi daya buah naga Kabupaten Banyuwangi lebih banyak berada di wilayah bagian selatan yang meliputi Kecamatan Purwoharjo, Tegaldlimo, Pesanggaran, Siliragung, Cluring, Srono, Bangorejo, dan Sempu.

Sementara itu, Chief Marketing Officer PT Nusa Fresh Pekik Warnendya mengatakan komoditas hasil pertanian asal Banyuwangi akan diekspor ke Singapura dan sejumlah negara Eropa. Tidak kurang ada 15 negara yang telah dijajaki sebagai pasar ekspor.

Selain buah naga, Pekik menjelaskan komoditas pertanian asal Banyuwangi yang akan ikut ekspor perdana adalah buah manggis dan rambutan, serta kapulaga.

"Untuk yang perdana ini total volume ekspornya sekitar 8-12 ton. Pembeli di sana (mancanegara) meminta pengiriman sebulan sekali untuk produk rempah-rempah, sedangkan buah dan sayurnya seminggu sekali," katanya.

Pekik mengatakan potensi pertanian Banyuwangi sangat melimpah dan telah cukup lama menjadi pemasok perusahaannya untuk diekspor. Namun, baru kali ini dilakukan ekspor secara mandiri dan langsung dari Banyuwangi.

"Setidaknya dalam dua tahun terakhir ini kami sering mengambil barang dari Banyuwangi. Namun, baru kali ini akan kami lakukan ekspor perdana dari Banyuwangi. Jika melihat potensinya, hasil-hasil pertanian akan terus bisa diekspor tidak hanya sekarang, tapi sampai tahun-tahun mendatang," katanya.

Baca juga: Yayasan Astra bangun lembaga pembinaan UMKM di Banyuwangi

Baca juga: Jus buah naga Banyuwangi dan apel Pasuruan dibagi gratis