Minat "entrepreneur" mahasiswa ditingkatkan lewat KUR Goes to Campus
21 Maret 2022 19:14 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto hadir secara virtual pada Sosialisasi KUR Goes to Campus wilayah Medan, Selasa (15/3/2022). ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah meningkatkan minat mahasiswa untuk menjadi the new entrepreneur melalui sosialisasi KUR Goes to Campus yang diadakan untuk berbagai perguruan tinggi, termasuk di Kota Medan, Sumatera Utara.
“Perlu ada pusat inkubator dan pengembangan bisnis yang merupakan sarana praktik di perguruan tinggi yang akan menjadi cikal bakal berkembangnya berbagai start-up baru yang mampu menawarkan ide-ide kreatif dan inovatif,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.
Melaiui start-up, lanjutnya, tidak hanya membuka lapangan kerja tapi juga memiliki kualitas produk yang dapat bersaing secara global.
Sosialisasi KUR Goes to Campus tersebut merupakan perwujudan kolaborasi antara Pemerintah, Lembaga Penyalur KUR dari Bank Sumut dan civitas akademika di kota Medan untuk dapat mendorong terciptanya wirausaha muda dari kalangan mahasiswa.
“Diharapkan sosialisasi ini bisa menciptakan lapangan kerja dan mendorong pelaku usaha, terutama mahasiswa yang sedang memulai kewirausahaannya agar bisa menjadi wirausaha yang tangguh,” ujar Airlangga.
Dalam rangka melanjutkan momentum pertumbuhan ekonomi, Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp455,62 triliun yang diperuntukkan bagi 3 klaster yaitu kesehatan, perlindungan masyarakat, dan penguatan pemulihan ekonomi.
Melalui anggaran PEN, UMKM diberikan prioritas untuk mempercepat pemulihan ekonomi mengingat kontribusinya yang sangat besar yaitu 61 persen terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja sejumlah 97 persen. Diharapkan UMKM dapat selalu mengoptimalkan perannya dalam berkontribusi terhadap perkembangan perekonomian.
Sementara itu, Bank Sumut sebagai salah satu Lembaga Penyalur KUR (Kredit Usaha Rakyat) berkomitmen untuk membuka akses KUR seluas-luasnya kepada pelaku usaha, termasuk UMKM dari kalangan perguruan tinggi di wilayah Medan. Terkait suku bunga KUR tahun 2022, Pemerintah telah memberikan subsidi sebesar 3 persen, sehingga suku bunga KUR sampai akhir Desember 2022 hanya sebesar 3 persen.
Dukungan Pemerintah berupa akses pembiayaan murah dan mudah bagi pelaku UMKM, khususnya yang berasal dari kalangan mahasiswa, diharapkan dapat menggerakkan jiwa kewirausahaan dan mampu menciptakan lapangan kerja sehingga dapat membantu percepatan program pemulihan ekonomi nasional.
Mahasiswa yang memiliki usaha, bisa memanfaatkan kredit/pembiayaan melalui KUR sesuai dengan kebutuhannya. Di antaranya KUR Super Mikro jika usahanya memiliki kebutuhan pembiayaan hingga Rp10 juta, KUR Mikro untuk pembiayaan Rp10 juta hingga Rp100 juta, dan KUR Kecil untuk kebutuhan modal Rp100 juta hingga Rp500 juta.
Baca juga: Airlangga bahas pentingnya transformasi ekonomi pada entreprenuer muda
Baca juga: Ekonomi digital melesat, Mendag ajak kaum muda jadi pengusaha
Baca juga: Peneliti: Program JKP perlu diarahkan untuk ciptakan wirausahawan baru
“Perlu ada pusat inkubator dan pengembangan bisnis yang merupakan sarana praktik di perguruan tinggi yang akan menjadi cikal bakal berkembangnya berbagai start-up baru yang mampu menawarkan ide-ide kreatif dan inovatif,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.
Melaiui start-up, lanjutnya, tidak hanya membuka lapangan kerja tapi juga memiliki kualitas produk yang dapat bersaing secara global.
Sosialisasi KUR Goes to Campus tersebut merupakan perwujudan kolaborasi antara Pemerintah, Lembaga Penyalur KUR dari Bank Sumut dan civitas akademika di kota Medan untuk dapat mendorong terciptanya wirausaha muda dari kalangan mahasiswa.
“Diharapkan sosialisasi ini bisa menciptakan lapangan kerja dan mendorong pelaku usaha, terutama mahasiswa yang sedang memulai kewirausahaannya agar bisa menjadi wirausaha yang tangguh,” ujar Airlangga.
Dalam rangka melanjutkan momentum pertumbuhan ekonomi, Pemerintah telah mengalokasikan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp455,62 triliun yang diperuntukkan bagi 3 klaster yaitu kesehatan, perlindungan masyarakat, dan penguatan pemulihan ekonomi.
Melalui anggaran PEN, UMKM diberikan prioritas untuk mempercepat pemulihan ekonomi mengingat kontribusinya yang sangat besar yaitu 61 persen terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja sejumlah 97 persen. Diharapkan UMKM dapat selalu mengoptimalkan perannya dalam berkontribusi terhadap perkembangan perekonomian.
Sementara itu, Bank Sumut sebagai salah satu Lembaga Penyalur KUR (Kredit Usaha Rakyat) berkomitmen untuk membuka akses KUR seluas-luasnya kepada pelaku usaha, termasuk UMKM dari kalangan perguruan tinggi di wilayah Medan. Terkait suku bunga KUR tahun 2022, Pemerintah telah memberikan subsidi sebesar 3 persen, sehingga suku bunga KUR sampai akhir Desember 2022 hanya sebesar 3 persen.
Dukungan Pemerintah berupa akses pembiayaan murah dan mudah bagi pelaku UMKM, khususnya yang berasal dari kalangan mahasiswa, diharapkan dapat menggerakkan jiwa kewirausahaan dan mampu menciptakan lapangan kerja sehingga dapat membantu percepatan program pemulihan ekonomi nasional.
Mahasiswa yang memiliki usaha, bisa memanfaatkan kredit/pembiayaan melalui KUR sesuai dengan kebutuhannya. Di antaranya KUR Super Mikro jika usahanya memiliki kebutuhan pembiayaan hingga Rp10 juta, KUR Mikro untuk pembiayaan Rp10 juta hingga Rp100 juta, dan KUR Kecil untuk kebutuhan modal Rp100 juta hingga Rp500 juta.
Baca juga: Airlangga bahas pentingnya transformasi ekonomi pada entreprenuer muda
Baca juga: Ekonomi digital melesat, Mendag ajak kaum muda jadi pengusaha
Baca juga: Peneliti: Program JKP perlu diarahkan untuk ciptakan wirausahawan baru
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022
Tags: