G20 Indonesia
Jadi lokasi TIIWG G20, Kemenperin: Solo pusat industrialisasi di Jawa
21 Maret 2022 17:59 WIB
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Eko SA Cahyanto. ANTARA/HO-Biro Humas Kemenperin/am.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Eko SA Cahyanto mengatakan Kota Solo, Jawa Tengah, dipilih menjadi lokasi pertemuan Trade Investment and Industry Working Group (TIIWG) G20 karena merupakan pusat industrialisasi di Pulau Jawa.
"Kota Solo ini sebenarnya sudah lebih dari 100 tahun lalu menjadi pusat industrialisasi di Pulau Jawa. Di sana dahulu ada pabrik gula Solo Madu yang dibangun oleh Mangkunegara, dan itu salah satu pusat industri gula terbesar di dunia," kata Eko pada Forum Merdeka Barat ditayangkan virtual di Jakarta, Senin.
Eko menyampaikan pada gelaran G20, Indonesia ingin memberikan impresi kepada delegasi negara-negara anggota G20, termasuk negara undangan, serta organisasi internasional lainnya.
Jika dilihat, lanjutnya, saat ini Solo juga menjadi satu wilayah di mana industrialisasi cukup masif dibangun.
"Jadi kalau bicara Solo Raya, di sekitar Kota Solo ini selama 10 tahun terakhir industrialisasi itu cukup masif dilakukan. Beberapa industri sekarang memilih Soko Raya sebagai basis produksi mereka," ujar Eko.
Kota Surakarta sebagai pusat daripada Solo Raya dapat ditampilkan dalam Presidensi G20 sebagai kota industri lama maupun baru, di mana Indonesia bisa menjaga tradisi dan warisan budaya.
"Sehingga, impresi bagi para delegasi yang tidak hanya melihat industrialisasi tapi juga tradisi yang kita jaga," sebutnya.
Selain itu, tambah Eko, pembangunan Jalan Tol Trans-Jawa mengubah peta investasi sektor industri, di mana semakin banyak industri yang memilih lokasi-lokasi tradisional di luar koridor tradisional di utara Pulau Jawa itu.
"Ini salah satu alasan kami memilih Kota Surakarta yang pusat Solo Raya sebagai tempat pertemuan TIIWG G20," ujarnya.
Baca juga: Menperin: RI ajak kolaborasi negara G20 lakukan terobosan industri
Baca juga: Kemenperin angkat isu industri jadi prioritas di Presidensi G20
Baca juga: Menperin: RCID jadi tonggak penting Presidensi Indonesia pada G20
"Kota Solo ini sebenarnya sudah lebih dari 100 tahun lalu menjadi pusat industrialisasi di Pulau Jawa. Di sana dahulu ada pabrik gula Solo Madu yang dibangun oleh Mangkunegara, dan itu salah satu pusat industri gula terbesar di dunia," kata Eko pada Forum Merdeka Barat ditayangkan virtual di Jakarta, Senin.
Eko menyampaikan pada gelaran G20, Indonesia ingin memberikan impresi kepada delegasi negara-negara anggota G20, termasuk negara undangan, serta organisasi internasional lainnya.
Jika dilihat, lanjutnya, saat ini Solo juga menjadi satu wilayah di mana industrialisasi cukup masif dibangun.
"Jadi kalau bicara Solo Raya, di sekitar Kota Solo ini selama 10 tahun terakhir industrialisasi itu cukup masif dilakukan. Beberapa industri sekarang memilih Soko Raya sebagai basis produksi mereka," ujar Eko.
Kota Surakarta sebagai pusat daripada Solo Raya dapat ditampilkan dalam Presidensi G20 sebagai kota industri lama maupun baru, di mana Indonesia bisa menjaga tradisi dan warisan budaya.
"Sehingga, impresi bagi para delegasi yang tidak hanya melihat industrialisasi tapi juga tradisi yang kita jaga," sebutnya.
Selain itu, tambah Eko, pembangunan Jalan Tol Trans-Jawa mengubah peta investasi sektor industri, di mana semakin banyak industri yang memilih lokasi-lokasi tradisional di luar koridor tradisional di utara Pulau Jawa itu.
"Ini salah satu alasan kami memilih Kota Surakarta yang pusat Solo Raya sebagai tempat pertemuan TIIWG G20," ujarnya.
Baca juga: Menperin: RI ajak kolaborasi negara G20 lakukan terobosan industri
Baca juga: Kemenperin angkat isu industri jadi prioritas di Presidensi G20
Baca juga: Menperin: RCID jadi tonggak penting Presidensi Indonesia pada G20
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: