Arab Saudi desak dunia terima Palestina
27 September 2011 11:38 WIB
Presiden Palestina Mahmoud Abbas memperlihatkan salinan berkas yang telah ia berikan kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon yang memohon keanggotaan penuh bagi negara Palestina di PBB dalam pidatonya di hadapan Sidang Umum PBB ke 66 di New York, Jumat (23/9). (FOTO ANTARA/REUTERS/Mike Segar/djo/11)
PBB, New York (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Saud Al-Faisal mendesak PBB menerima permintaan Palestina untu menjadi anggota penuh badan dunia itu dan mengakuinya sebagai negara merdeka.
""Sebagai akibat dari gangguan terhadap proses perdamaian dan pembangkangan Israel yang berlanjut, Kerajaan Arab Saudi menyeru semua negara anggota PBB untuk mendukung negara Palestina dengan perbatasan 4 Juni 1967 dan Jerusalem Timur sebagai ibukotanya, serta memberinya keanggotaan penuh PBB," kata Al-Faisal.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi tersebut tak hadir langsung untuk membacakan pidatonya. Pernyataannya dikeluarkan secara tertulis pada akhir pidato tahunan Sidang Majelis Umum PBB di New York, Senin.
Pernyataan Al-Faisal akan menambah tekanan terhadap Washington yang telah berikrar akan memveto permohonan keanggotaan Palestina di PBB yang disampaikan Presiden Palestina Mahmoud Abbas kepada Sekretaris Jenderal PBB ban Ki-moon, Jumat.
Dewan Keamanan PBB dijadwalkan bertemu Rabu waktu AS guna menangani masalah itu di satu komite yang akan mengkaji dan menilai permohonan Palestina.
Seperti dikutip Reuters, Presiden Mahmoud Abbas menginginkan dewan tersebut mengambil keputusan dalam waktu beberapa pekan, tapi para diplomat Barat mengatakan proses itu bisa memakan waktu jauh lebih lama lagi.(*)
C003/A011
""Sebagai akibat dari gangguan terhadap proses perdamaian dan pembangkangan Israel yang berlanjut, Kerajaan Arab Saudi menyeru semua negara anggota PBB untuk mendukung negara Palestina dengan perbatasan 4 Juni 1967 dan Jerusalem Timur sebagai ibukotanya, serta memberinya keanggotaan penuh PBB," kata Al-Faisal.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi tersebut tak hadir langsung untuk membacakan pidatonya. Pernyataannya dikeluarkan secara tertulis pada akhir pidato tahunan Sidang Majelis Umum PBB di New York, Senin.
Pernyataan Al-Faisal akan menambah tekanan terhadap Washington yang telah berikrar akan memveto permohonan keanggotaan Palestina di PBB yang disampaikan Presiden Palestina Mahmoud Abbas kepada Sekretaris Jenderal PBB ban Ki-moon, Jumat.
Dewan Keamanan PBB dijadwalkan bertemu Rabu waktu AS guna menangani masalah itu di satu komite yang akan mengkaji dan menilai permohonan Palestina.
Seperti dikutip Reuters, Presiden Mahmoud Abbas menginginkan dewan tersebut mengambil keputusan dalam waktu beberapa pekan, tapi para diplomat Barat mengatakan proses itu bisa memakan waktu jauh lebih lama lagi.(*)
C003/A011
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: