Blitar (ANTARA) - Sebanyak 15 pembatik serta lima desainer asal Surabaya, Blitar dan Malang menyemarakkan acara Festival Batik Blitar Keren 2022 yang digelar Pemerintah Kota Blitar, Jawa Timur, bekerja sama dengan HIPMI Blitar.

"Kami ingin menunjukkan ciri khas batik Blitar. Dari beberapa kearifan lokal diangkat yang khas koi (ikan), jimbe (kendang)," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Blitar Hakim Sisworo di Blitar, Minggu malam.

Kegiatan ini digelar outdoor di area Monumen PETA Jalan Soedanco Soepriyadi Kota Blitar, sehingga masyarakat juga berkesempatan melihat langsung produk dari pameran.

Ia pun mengapresiasi langkah dari para pembatik di Kota Blitar yang berkarya menunjukkan kearifan lokal dari Blitar dan diwujudkan dalam bentuk kain batik.

Baca juga: Putri Wapres Ma'ruf Amin kunjungi pembuatan batik ciprat Blitar
Baca juga: Yogi Rosdianta bangga dapat pesanan batik dari pemain NBA

Pemkot Blitar juga mendukung langkah para pengusaha batik dari kota ini untuk terus mengembangkan usahanya. Pemkot bahkan siap turut serta mempromosikan batik dari Kota Blitar termasuk memberikan informasi jika ada pameran.

"Kami sebarkan lewat media sosial, pameran termasuk jaringan. Jadi, keluar maupun kita sendiri harus pakai. Kami juga upayakan mengontak tokoh, misalnya ada pameran. Jaringan itu dibangun," kata dia.

Ketua HIPMI Kota Blitar Endry Rif'an Saputro mengatakan kegiatan pameran ini merupakan langkah awal dari kerajinan batik untuk bangkit. Ia berharap ke depan kerajinan ini (pasarnya) menjadi lebih bagus lagi.

"Ini langkah awal dari batik, mudah-mudahan juga di semua sektor bisnis lainnya. Harapannya pengangguran makin berkurang. Makin banyak usaha, otomatis pengangguran berkurang," kata Endry.

Dalam kegiatan ini, ada sekitar 50 stand yang disiapkan dan semuanya sudah terisi produk UMKM. Selain batik, ada juga UMKM kopi, dan beragam produk dari Blitar lainnya.

Baca juga: Pesan batik dari Blitar, pebasket NBA Justin Holiday dipuji warganet
Baca juga: Gubernur Khofifah siapkan 15 desa di Jatim sebagai desa devisa

Yogi Rosdianta, pemilik kerajinan batik "Mawar Putih" mengaku ikut serta dalam pameran ini. Ia selama ini lebih banyak membuat batik tulis.

"Ini batik tulis. Kami harapkan nanti ada pasar yang lebih luas, tidak hanya ke segmen tertentu. Bahkan, anak-anak muda juga bisa mencintai batik," kata Yogi.

Ia mengatakan, kerajinan batik miliknya memang berkesempatan bisa menembus pasar luar negeri. Sebelumnya, ia mendapat pesanan batik tulis dari bintang NBA, Justin Holiday.

Dirinya memang beberapa kali mendapat pesanan batik dari luar negeri seperti Dubai, Inggris, Singapura, Malaysia termasuk dari bintang NBA, Justin Holiday.

Untuk harga batik tulis ini bervariasi mulai Rp500.000 sampai Rp1 juta per lembarnya. Dalam satu bulan, Yogi bisa mendapatkan 50-100 pesanan dari pelanggan baik dari Indonesia maupun luar negeri.

Selain itu, dirinya juga mendapatkan pesanan dari seorang atlet paralympic dari luar negeri. Selain atlet renang, ia juga seniman perhiasan.

"Ada pesanan minta dibuatkan motif koi. Dia mencintai hal yang berbau Jepang. Tahu batik kami punya khas koi, dan minta. Ini sudah proses kirim," kata Yogi.

Baca juga: Gubernur Jatim anjurkan beli batik asli
Baca juga: Dekranasda Jatim bertekad pulihkan ekonomi melalui pameran batik

Baca juga: 50 batik khas jatim dipamerkan di Surabaya