Surakarta (ANTARA News) - Seluruh korban ledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton yang dirawat di Rumah Sakit dr Oen Surakarta, Jawa Tengah, telah melewati masa kritis setelah menjalani operasi sejak Minggu malam hingga Senin pagi.
Direktur RS dr Oen Surakarta, dr Willy Handoko Wijaya, di Surakarta, Senin, mengatakan jumlah pasien yang telah menjalani operasi adalah sebanyak 14 orang dari total 24 korban yang dilarikan ke rumah sakit usai kejadian.
"Sejak kemarin dua pasien yang dinyatakan kritis dan dirawat di ICU adalah Deviana yang mengalami luka di bagian kepala karena tertembus serpihan bom di dekat otak dan Feriana yang mengalami luka di kantong kemih setelah tertembus serpihan bom di bagian perut," kata Willy.
Keduanya, lanjut dia, saat ini telah stabil kondisinya dan semakin membaik sejak dioperasi pada Minggu sore. "Bahkan pasien Deviana telah meminta untuk berdiri dari tempat tidur dan telah sadar sepenuhnya," kata dia.
Willy mengatakan operasi terakhir dilaksanakan pagi ini pukul 10.00 dengan nama pasien Ferdianta yang mengalami luka karena tertembus mur di lengan. Menurut Willy, sebagian besar pasien terkena serpihan bom berupa paku, mur, dan baut yang telah berkarat.
"Hingga saat ini hanya ada satu pasien yang tulang pundaknya hancur karena terkena serpihan bom. Pasien bernama Go Sing Wan yang saat ini telah stabil kondisinya," kata Andi.
(ANT-202)
Seluruh korban ledakan bom lewati masa kritis
26 September 2011 11:29 WIB
Seorang korbam bom di Gereja GBIS Kepunton dilarikan ke unit gawat darurat RS Dr Oen, Solo, Minggu (25/9). (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Tags: