Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Kenya Mohamad Hery Saripudin mengatakan terdapat potensi besar bidang infrastruktur Kenya yang dapat dijajaki pelaku bisnis Indonesia, termasuk yang digalakkan secara masif, seperti program koridor tiga negara LAPSSET.

"Kenya sedang membangun sebuah mega-proyek, yaitu proyek besar koridor yang melewati tiga negara (Kenya, Ethiopia, dan Sudan Selatan)," ujar Hery dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan, produk-produk Indonesia yang dinilai besar pangsa pasarnya di Kenya adalah CPO atau minyak kelapa sawit mentah sekitar 80 persen, dan alat tulis kantor (ATK) sebesar 60 persen.

Bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Kenya, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Nairobi meluncurkan Soko La Indonesia, pusat penjualan produk Indonesia dengan gaya swalayan pada 2021.

Banyak negara-negara di Afrika belum disentuh atau dikembangkan. Namun menurut dia, hal ini justru membuat benua Afrika menjadi panggung utama investasi dunia.

Contohnya, di dalam mendukung infrastruktur Kenya, Indonesia dapat mengajak beberapa BUMN di sektor konstruksi.

"Salah satu prioritas pemerintahan Kenya adalah penyediaan rumah dengan harga terjangkau, dan Kenya memberikan konsesi berupa tanah. Kami sudah mempertemukan pihak Indonesia dengan kontraktor besar Kenya yang memenangkan tender pembangunan perumahan. Namun, masih banyak jalan untuk mencapai kesepakatan ini," jelasnya.

Hery menjelaskan, Indonesia dan Kenya telah menjalin hubungan diplomatik sejak 1979. Maka dari itu, hubungan diplomasi khususnya dalam bidang ekonomi haruslah digencarkan lagi.

Menurut dia, kedua negara telah mendukung satu sama lain di tingkat multilateral seperti PBB. Selain itu, Indonesia dan Kenya menghormati prinsip kedaulatan masing-masing seperti integritas teritorial di tingkat bilateral.

Sementara itu, transaksi perdagangan antara Indonesia dan Kenya mencapai lebih dari 500 juta dolar AS pada 2021 atau sekitar Rp7,15 triliun, meningkat lebih dari 30 persen jika dibandingkan dengan 2020 sebesar 414 juta dolar AS (Rp5,9 triliun).

"Sekalipun di suasana COVID-19 yang mobilitas ekonominya mengalami kemandekan, hubungan dagang antara Indonesia dan Kenya mengalami kenaikan yang signifikan," tuturnya.

Peningkatan transaksi dagang itu dinilai luar biasa olehnya, karena di 2019, nilai tersebut hanya mencapai 234 juta dolar AS.

Untuk memajukan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Kenya, Dubes Hery mengatakan pihaknya akan terus mendorong penguatan hubungan antar-masyarakat kedua negara, salah satunya melalui pendidikan dan sosialisasi program.

Terlebih lagi, Hery menyoroti Indonesia mempunyai program Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB). Pada 2021, program tersebut menerima mahasiswa Kenya sebanyak 18 orang, 15 orang untuk pendidikan S2 dan tiga untuk S3 atau pendidikan doktor.

"Sekitar 20 sampai 25 tahun dari sekarang, mahasiswa-mahasiswa tersebut akan menjadi decision makers yang referensinya dalam mengambil keputusan adalah Indonesia," jelas Hery.

Baca juga: Menlu Kenya: Presidensi G20 kembali jadikan Indonesia episentrum dunia
Baca juga: Dubes RI: Kenya lihat Indonesia negara besar di kawasan