Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hasil penyelidikan sementara menunjukkan bahwa aksi terorisme di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Tegalharjo, Jebres, Solo, Jateng, terkait dengan jaringan teroris Cirebon.

"Investigasi sementara yang kita lakukan, pelaku pembom bunuh diri ini adalah anggota dari jaringan teroris Cirebon," kata Presiden Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu malam.

Kepala Negara mengatakan bahwa kelompok itu juga dinilai bertanggungjawab pada aksi terorisme di sebuah masjid di komplek Kepolisian Cirebon sekitar enam bulan lalu.

"Pemerintah akan melakukan investigasi secara menyeluruh, saya menginstruksikan agar investigasi lanjutan dilakukan secara intensif untuk mengetahui dan membongkar habis rangkaian jaringan pelaku teror di Cirebon dan Solo," katanya.

Penyelidikan itu, kata Presiden, akan meliputi dana yang digunakan untuk membiayai aksi dan dalang dibalik kelompok itu.

Selain penyelidikan menyeluruh terhadap jaringan teroris kelompok Cirebon, Presiden juga meminta agar dilakukan investigasi internal jajaran keamanan.

"Ke dalam secara internal saya juga minta dilakukan investigasi, apa yang dilakukan jajaran kepolisian kita utamanya yang ada di daerah karena saya ketahui bahwa pihak intelijen sudah memberi peringatan dan Kapolri juga sudah memberi instruksi kepada jajaran kepolsisian," katanya.

Presiden meminta investigasi internal untuk membuktikan bahwa aparat keamanan dan pihak intelijen telah bekerjasama dan menjalankan tugasnya sebagaimana yang diharapkan.

Pada kesempatan itu Kepala Negara juga menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa itu dan memastikan bahwa aparat kepolisian akan melakukan yang terbaik untuk membongkar kasus tersebut.

Sebuah bom meledak di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Tegalharjo, Jebres, Solo. Ledakan terjadi sekitar pukul 10.55 setelah para jemaat gereja melaksanakan kebaktian kedua.

Beberapa saat kemudian, seorang warga melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian. Sejumlah korban yang mengalami luka-luka terkena paku yang diduga terdapat dalam bom tersebut. Kejadian ledakan terjadi tepat di pintu keluar gereja dan membuat panik warga sekitar.

Hingga berita ini diturunkan 11 korban luka-luka masih menjalani perawatan medis di RS dr Oen Solo, sedangkan aparat kepolisian setempat saat ini terus melakukan olah TKP.

Pelaku bom bunuh diri di Gereja Kepunton Solo tewas tergeletak di depan pintu masuk rumah ibadah tersebut dengan bagian perut yang hancur.(ANT)