FKPB kecam pelaku peledakan bom
25 September 2011 18:58 WIB
Evakuasi Jenazah Tersangka Sejumlah anggota kepolisian mengevakuasi jenazah tersangka pelaku bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepunton, Solo, Minggu (25/9). (FOTO ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta (ANTARA News) - Forum Kesatuan dan Persatuan Bangsa (FKPB) mengecam pelaku pedakan bom yang mengguncang di Gereja Kepunton Jalan Arif Rahman Hakim, Solo, Jawa Tengah, Minggu siang karena mengakibatkan puluhan korban yang tidak berdosa di kalangan masyarakat Indonesia.
"FKPB FKPB mengecam keras pelaku bom bunuh diri di Solo tersebut. Perbuatan tersebut adalah musuh bersama," kata Putu Ery Radmadi Oktavia, Wakil ketua Forum Kesatuan dan Persatuan Bangsa (FKPB) di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, kejadian ledakan bom yang kesekiannya kalinya harus diusut secara tuntas, agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.
Ery mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mulai menjaga lingkunganya sendiri dan menjaga kerukunan umat beragama dan menolak provokasi yang akan memecah belah diantara sesama bangsa Indonesia.
Dia menegaskan, ledakan bom di Solo tersebut adalah upaya memecah belah kerukunan umat beragama. Upaya itu sudah masuk di sendi-sendi masyarakat apalagi sasarannya adalah tempat peribadatan. Perbuatan tersebut layak dikutuk dan dilawan bersama.
"Setiap warga negara wajib menjadi penjaga keamanan di lingkunganya. Setiap anggota masyarakat telah menjadi garda penjaga perdamaian antar umat beragama," demikian Ery menjelaskan.(*)
"FKPB FKPB mengecam keras pelaku bom bunuh diri di Solo tersebut. Perbuatan tersebut adalah musuh bersama," kata Putu Ery Radmadi Oktavia, Wakil ketua Forum Kesatuan dan Persatuan Bangsa (FKPB) di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, kejadian ledakan bom yang kesekiannya kalinya harus diusut secara tuntas, agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.
Ery mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mulai menjaga lingkunganya sendiri dan menjaga kerukunan umat beragama dan menolak provokasi yang akan memecah belah diantara sesama bangsa Indonesia.
Dia menegaskan, ledakan bom di Solo tersebut adalah upaya memecah belah kerukunan umat beragama. Upaya itu sudah masuk di sendi-sendi masyarakat apalagi sasarannya adalah tempat peribadatan. Perbuatan tersebut layak dikutuk dan dilawan bersama.
"Setiap warga negara wajib menjadi penjaga keamanan di lingkunganya. Setiap anggota masyarakat telah menjadi garda penjaga perdamaian antar umat beragama," demikian Ery menjelaskan.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
Tags: