Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengutuk dan prihatin atas aksi bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Solo, Minggu.

"Presiden setelah berkoordinasi dan komunikasi dengan Kapolri menyatakan mengutuk tindakan terorisme itu, yang tidak sesuai asas kemanusiaan," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto.

"Presiden juga menyampaikan keprihatinan terhadap para warga tidak berdisa yang menjadi korban aksi bunuh diri tersebut, baik yang masih di rawat di rumah sakit maupun yang sudah diperbolehkan pulang," ungkap Menko Polhukam.

Terkait itu pula, Presiden meminta seluruh komponen masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran sosial terhadap setiap tindakan yang mengarah pada terorisme.

"Presiden mengingatkan masih ada seseorang atau sekelompok orang yang merelakan dirinya untuk melakukan tindakan tersebut untukalasan tertentu dan untuk pihak tertentu," katanya.

Karena itu, lanjut Djoko, Presiden meminta seluruh komponen masyarakat untuk tidak lengah dan terus berkoordinasi dengan aparat dalam mengantisipasi setiap tindakan yang mengarah pada terorisme.

Presiden juga menginstruksikan aparat untuk terus mencari pelaku, motif dan jaringan terkait aksi tersebut. "Temukan pelaku dan ungkap jaringannya, termasuk untuk mengungkap dan mengkaitkannya dengan sejumlah peristiwa lainnya berdasar data yang telah dimiliki aparat, intelijen dan BNPT," kata Djoko menambahkan.
(R018)