Magelang (ANTARA) - Gerakan Pemuda Ansor menyatakan keprihatinan mendalam atas teror bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Kepunton, Kota Surakarta, Minggu, yang mengakibatkan belasan korban luka dan seorang yang diduga pelaku tewas.
"Kami menyatakan prihatin atas peristiwa itu dan turut berduka atas jatuhnya korban," kata Wakil Ketua GP Ansor Jawa Tengah, Achmad Madjidun, di Magelang, Minggu.
Bom bunuh diri terjadi di Gereja Kepunton sekitar pukul 10.55 WIB, saat sekitar 1.000 umat setempat selesai kebaktian pada Minggu siang.
Hingga saat ini tercatat 18 korban luka masing-masing 15 dirawat di Rumah Sakit Dokter Oen dan tiga lainnya di RS Brayat Minulyo Kota Solo.
Tiga korban luka di RS Brayat Minulyo telah diizinkan pulang setelah mendapatkan perawatan, sedangkan empat di RS Dokter Oen juga telah diizinkan pulang.
Sebanyak 10 korban luka hingga saat ini masih dirawat di Ruang Gawat Darurat dan seorang lagi di ruang operasi RS Dokter Oen Solo.
Ia menyatakan mengutuk aksi bom bunuh diri yang identitas pelakunya hingga saat ini masih diselidiki oleh aparat kepolisian.
"Kami mengutuk baik otak maupun pelaku bom bunuh diri," katanya.
Ia mengaku akan bersama-sama dengan anggota Banser Solo Raya untuk menjaga situasi keamanan tetap kondusif di daerah itu.
"Kami juga akan membantu renovasi gereja itu," katanya.
Pada kesempatan itu ia juga menyerukan kepada semua pihak untuk terus meningkatkan persatuan dan kebersamaan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (M029/J005)
GP Ansor prihatin atas teror bom GBIS Kepunton
25 September 2011 15:09 WIB
(istimewa)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Tags: