Identifikasi pelaku teror bom GBIS Kepunton Solo di Semarang
25 September 2011 14:38 WIB
Gangguan keamanan dan HAM dalam kebebasan berkebaktian di gereja kembali terjadi. Pemerintah sebagai representasi penyelenggara negara harus mampu menjamin kemerdekaan tentang hal itu bagi seluruh warganegara bangsa Indonesia. (istimewa)
Semarang (ANTARA News) - Proses identifikasi jenazah pelaku teror bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Jalan Arif Rahman Hakim Nomor 49, Solo, akan dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang, Jawa Tengah.
"Jenazah orang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di GBIS Kepunton akan dibawa ke rumah sakit itu untuk diidentifikasi," kata Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Komisaris Besar Polisi Djihartono, di Semarang, Minggu.
Ia mengatakan, proses identifikasi tersebut untuk memastikan identitas pelaku bom bunuh diri yang mengalami luka parah pada bagian perut tersebut.
"Bagian wajah pelaku dalam keadaan utuh sehingga diharapkan proses identifikasi tidak mengalami kesulitan," ujarnya saat dihubungi melalui telepon dalam perjalanan menuju Solo.
Pria pelaku bom bunuh diri diperkirakan berusia antara 20-30 tahun, mengenakan kemeja krem, celana panjang hitam, topi serta berkacamata. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto, menyatakan pelaku teror bom bunuh diri di dalam gereja itu sebagai orang biadab.
Ledakan yang menewaskan seseorang yang diduga pelaku bom bunuh diri dan belum diketahui identitasnya terjadi di GBIS Kepunton Solo sekitar pukul 10.55 WIB, Minggu.
Bom bunuh diri yang diledakkan pelaku usai kebaktian kedua itu juga melukai sepuluh jemaat gereja yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Dr Oen dan seorang dirawat di RS Brayat Minulyo, Surakarta. (ANT)
"Jenazah orang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di GBIS Kepunton akan dibawa ke rumah sakit itu untuk diidentifikasi," kata Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Komisaris Besar Polisi Djihartono, di Semarang, Minggu.
Ia mengatakan, proses identifikasi tersebut untuk memastikan identitas pelaku bom bunuh diri yang mengalami luka parah pada bagian perut tersebut.
"Bagian wajah pelaku dalam keadaan utuh sehingga diharapkan proses identifikasi tidak mengalami kesulitan," ujarnya saat dihubungi melalui telepon dalam perjalanan menuju Solo.
Pria pelaku bom bunuh diri diperkirakan berusia antara 20-30 tahun, mengenakan kemeja krem, celana panjang hitam, topi serta berkacamata. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto, menyatakan pelaku teror bom bunuh diri di dalam gereja itu sebagai orang biadab.
Ledakan yang menewaskan seseorang yang diduga pelaku bom bunuh diri dan belum diketahui identitasnya terjadi di GBIS Kepunton Solo sekitar pukul 10.55 WIB, Minggu.
Bom bunuh diri yang diledakkan pelaku usai kebaktian kedua itu juga melukai sepuluh jemaat gereja yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Dr Oen dan seorang dirawat di RS Brayat Minulyo, Surakarta. (ANT)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Tags: