Kawasan GBIS Kepunton Solo dikenal lokasi aman

25 September 2011 12:46 WIB
Kawasan aman di sekitar GBIS Kepunton Solo selama ini diketahui sebagai kawasan aman dan penting dari sisi ekonomi di Kota Solo. Polisi tengah melakukan olah TKP dan mengidentifikasi satu orang tewas yang diduga keras sebagai pelaku bom bunuh diri itu. (istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton Solo berlokasi di kawasan bisnis dan utama Kota Solo. Di sekitar gereja itu terletak deretan rumah-toko yang menjadi salah satu indikator perekonomian setempat dan selama ini aman-aman saja.

"Gereja itu sudah lama berdiri dengan jemaat cukup banyak. Saya kaget sekali ada ledakan yang menewaskan orang di dalam gereja itu. Kenapa ya harus begini?," kata Ning, warga Jakarta asal Solo, Minggu.

Menurut Ning yang bekerja sebagai peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, kawasan gereja itu berada selama ini dikenal sebagai kawasan yang damai dan tenteram. "Tidak pernah ada gangguan keamanan di sana selama ini," katanya.

Beberapa saat setelah ledakan terjadi, pelaku bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepunton tewas tergeletak di depan pintu masuk gereja itu dengan usus terburai. Dia tergeletak begitu saja di pintu utama gedung gereja dengan arah hadap keluar.

"Pelakunya pada saat ini tergeletak tidak bernyawa di depan pintu masuk Gereja Kepunton Solo," kata petugas keamanan gereja itu, Suharto. Dia menjelaskan, pelaku menggunakan jaker berwarna krem, dengan tinggi sekitar 165 sentimeter.

"Hingga saat ini belum diketahui identitas pelaku, karena tanda pengenal yang berada di dompetnya masih diamankan pihak kepolisian," katanya.

Hingga saat ini pihak berwenang masih melakukan proses identifikasi pelaku dan olah TKP di lokasi bom bunuh diri, seusai kebaktian pada pukul 10.55 WIB, Minggu. Gereja itu terletak di sekitar satu SPBU di Kawasan Jebres, menuju arah Kampus Universitas Negeri Solo.

"Kejadiannya pas bubaran gereja, tiba-tiba ada bom meledak dari balik jaket salah seorang yang sebelumnya mengikuti jalannya misa," kata Suharto. (ANT)

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011

Terkait