Jakarta (ANTARA) - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menemui Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti untuk menyampaikan aspirasi pedagang pasar terkait kelangkaan minyak goreng.

Ketua Umum Ikappi Abdullah Mansuri didampingi Sekjen Ikappi Reynaldi Sarijawan beserta sejumlah jajaran menemui LaNyalla di kediamannya di Jakarta, Jumat. LaNyalla sendiri didampingi Staf Khusus Ketua DPD Sefdin Syaifudin dan Togar M Nero serta Sekretaris Jenderal DPD Rahman Hadi.

Dalam pertemuan tersebut, Abdullah Mansuri menuturkan momentum jelang Ramadhan tahun ini amat berat dirasakan para pedagang karena hilangnya beberapa kebutuhan mendasar masyarakat di pasaran.

"Salah satunya adalah minyak goreng. Harga minyak goreng yang tinggi dan dan barangnya langka. Kami dikejar-kejar masyarakat," tutur Abdullah seperti dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Abdullah mengungkapkan ada dua sistem dalam distribusi minyak goreng, yakni mulai dari pabrik, distributor, reseller, agen hingga tingkat bawah.

"Tidak memungkinkan bisa pakai Harga Eceran tertinggi (HET), kalau rantai distribusinya masih panjang. Di sisi lain, jika tak membayar cash (tunai) , maka minyak goreng tak dikirim mereka," katanya.

Abdullah juga menuturkan ada persyaratan yang menyulitkan untuk mendapatkan pasokan minyak curah. Hal itu mulai dari pembelian minimal 12 ton hingga persyaratan dokumen.

Tak hanya minyak goreng, Abdullah juga menyebut komoditas pangan lain juga mengalami kendala pasokan, termasuk cabai merah dan bawang putih.

Abdullah juga mengeluhkan eksistensi pasar tradisional yang saat ini semakin menurun dan ditinggal karena tak ada regenerasi.

"Anak muda sulit kita dorong untuk belanja di pasar. Anak pedagang pun banyak yang enggan meneruskan usaha berdagangnya di pasar tradisional," tuturnya.

Untuk menggairahkan kembali pasar tradisional, Abdullah berharap LaNyalla berkenan jadi duta untuk mengampanyekan kembali belanja ke pasar tradisional.

"Saya berharap Bapak berkenan menggaungkan kembali Gerakan Ayo Belanja ke Pasar Tradisional. Omset kami dari tahun ke tahun mengalami penurunan sebesar 50 persen," ujar Abdullah.

Merespon keluhan perwakilan pedagang pasar, LaNyalla menyampaikan rasa prihatin atas persoalan yang dihadapi oleh pedagang pasar tradisional. Ia pun siap membantu Ikappi dalam mendapatkan hak dan mekanisme pembelian yang tak memberatkan.

"Kami sudah prediksi selain minyak goreng akan ada lagi komoditas yang perlu diantisipasi hilang di pasaran," tambahnya.

Terkait dukungan terhadap pasar tradisional, LaNyalla pun mengaku siap menjadi duta Gerakan Ayo Belanja ke Pasar Tradisional.

"Saya dukung penuh. Mari kita berkolaborasi dengan DPD RI untuk menggaungkan kembali Gerakan Ayo Belanja ke Pasar Tradisional," ajak LaNyalla.

Baca juga: Kadin minta pemerintah gelar operasi pasar minyak goreng skala besar

Baca juga: KSP jamin stok minyak goreng tersedia di pasar