"Jurassic Park" Indonesia hadir di Amerika Serikat
24 September 2011 18:01 WIB
Komodo (Varanus komodoensis). Kadal purba raksasa ini menjadi andalan Indonesia dalam promosi wisata nasional di panggung dunia. Cuma Indonesia yang memiliki habitat alami komodo di seluruh dunia, lengkap dengan budaya masyarakat yang terkait dan menarik untuk disaksikan langsung. (FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat)
New York (ANTARA News) - Pulau Komodo yang kerap disebut "Jurassic Park Indonesia" dan masuk dalam nominasi Tujuh Keajaiban Dunia Baru versi New7Wonders, dipromosikan di Chicago, Amerika Serikat, sebagai "keajaiban dunia sebenarnya".
Promosi Taman Nasional Komodo itu digelar melalui acara bertajuk "Komodo Night in Chicago" yang berlangsung pada Kamis (22/9) di Crystal Garden, Navy Pier, Chicago. Ratusan orang hadir dari berbagai kalangan hadir, demikian informasi yang diterima ANTARA dari Konsulat Jenderal Indonesia di Chicago, Jumat.
Untuk membangun nuansa Taman Komodo, Crystal Garden --taman di dalam Gedung Navy Pier beratapkan kaca-- dihiasi pohon-pohon palem. Nuansa dan "rasa" tropis sabana dan kehadiran komodo diusahakan hadir di sana malam itu.
Hadirin juga bukan cuma hadirin biasa, karena ada pakar pemasaran dunia dari Northwestern University yang juga Duta Pariwisata Indonesia, Phillip Kottler, pimpinan Field Museum of National History of Chicago, pemerhati Inddonesia seperti Jeffrey Winters dan James Holsterey.
Tidak kalah penting adalah serta masyarakat setempat lain, mulai dari kalangan industri pariwisata anggota PATA, pakar margasatwa, akademisi, penulis pariwisata sampai media massa. Yang terakhir ini memegang peran sangat penting juga.
Komodo (Varanus komodoensis) adalah satu-satunya kadal raksasa purba yang masih hidup sesuai cara hidup masa itu. Mirip dengan film Jurrasic Park karya Steven Spielberg, komodo-komodo itu juga hidup alami di tiga pulau kecil di gugus Taman Nasional Komodo, di dekat Labuan Bajo, NTT.
Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino P Djalal, yang bersapa dengan hadirin melalui tayangan video, mengajak kalangan industri pariwisata dan masyarakat Chicago berkunjung ke Inddonesia dan menyaksikan kehidupan komodo di TNK.
Ia memaparkan keunikan TNK yang terdiri atas beberapa pulau sebagai "Jurassic Park" versi Indonesia tempat sekitar 5.000 komodo berhabitat.
Selain promosi komodo dan seni budaya Flores, acara Malam Komodo juga menampilkan kesaksian tentang komodo dan Pulau Flores oleh ahli antropologi yang pernah meneliti di Pulau Flores, Dr Andrea Katalin, dan Alan Risetar, Acting Divisional Manager and Collection Division Manager of Amphibians and Reptiles, Field Museum of National History, Chicago.
Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata, Sapta Nirwandar, dalam sambutannya menyampaikan Chicago merupakan salah satu wilayah di Amerika yang masyarakatnya menunjukkan perhatian tinggi terhadap pariwisata Indonesia.
Perhatian itu dibuktikan dengan perkembangan pesat jumlah turis AS ke Indonesia, kata Sapta.
Pada acara yang sama, Konsul Jenderal Indonesia di Chicago, Benny Bahanadewa, menerangkan Indonesia memiliki banyak tempat pariwisata yang indah selain Bali, yaitu misalnya Nusa Tenggara Timur tempat komodo berasal dan dilindungi.
"Promosi kali ini tidak hanya semata mempromosikan komodo tapi juga lingkungan dan budaya sekitarnya," kata Bahanadewa. (ANT)
Promosi Taman Nasional Komodo itu digelar melalui acara bertajuk "Komodo Night in Chicago" yang berlangsung pada Kamis (22/9) di Crystal Garden, Navy Pier, Chicago. Ratusan orang hadir dari berbagai kalangan hadir, demikian informasi yang diterima ANTARA dari Konsulat Jenderal Indonesia di Chicago, Jumat.
Untuk membangun nuansa Taman Komodo, Crystal Garden --taman di dalam Gedung Navy Pier beratapkan kaca-- dihiasi pohon-pohon palem. Nuansa dan "rasa" tropis sabana dan kehadiran komodo diusahakan hadir di sana malam itu.
Hadirin juga bukan cuma hadirin biasa, karena ada pakar pemasaran dunia dari Northwestern University yang juga Duta Pariwisata Indonesia, Phillip Kottler, pimpinan Field Museum of National History of Chicago, pemerhati Inddonesia seperti Jeffrey Winters dan James Holsterey.
Tidak kalah penting adalah serta masyarakat setempat lain, mulai dari kalangan industri pariwisata anggota PATA, pakar margasatwa, akademisi, penulis pariwisata sampai media massa. Yang terakhir ini memegang peran sangat penting juga.
Komodo (Varanus komodoensis) adalah satu-satunya kadal raksasa purba yang masih hidup sesuai cara hidup masa itu. Mirip dengan film Jurrasic Park karya Steven Spielberg, komodo-komodo itu juga hidup alami di tiga pulau kecil di gugus Taman Nasional Komodo, di dekat Labuan Bajo, NTT.
Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino P Djalal, yang bersapa dengan hadirin melalui tayangan video, mengajak kalangan industri pariwisata dan masyarakat Chicago berkunjung ke Inddonesia dan menyaksikan kehidupan komodo di TNK.
Ia memaparkan keunikan TNK yang terdiri atas beberapa pulau sebagai "Jurassic Park" versi Indonesia tempat sekitar 5.000 komodo berhabitat.
Selain promosi komodo dan seni budaya Flores, acara Malam Komodo juga menampilkan kesaksian tentang komodo dan Pulau Flores oleh ahli antropologi yang pernah meneliti di Pulau Flores, Dr Andrea Katalin, dan Alan Risetar, Acting Divisional Manager and Collection Division Manager of Amphibians and Reptiles, Field Museum of National History, Chicago.
Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata, Sapta Nirwandar, dalam sambutannya menyampaikan Chicago merupakan salah satu wilayah di Amerika yang masyarakatnya menunjukkan perhatian tinggi terhadap pariwisata Indonesia.
Perhatian itu dibuktikan dengan perkembangan pesat jumlah turis AS ke Indonesia, kata Sapta.
Pada acara yang sama, Konsul Jenderal Indonesia di Chicago, Benny Bahanadewa, menerangkan Indonesia memiliki banyak tempat pariwisata yang indah selain Bali, yaitu misalnya Nusa Tenggara Timur tempat komodo berasal dan dilindungi.
"Promosi kali ini tidak hanya semata mempromosikan komodo tapi juga lingkungan dan budaya sekitarnya," kata Bahanadewa. (ANT)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Tags: