Jakarta (ANTARA) - Badan perencana ekonomi tertinggi China mengungkap tugas-tugas utama untuk mempromosikan urbanisasi baru dan pembangunan daerah perkotaan-pedesaan yang terintegrasi pada 2022, sebagai upaya memperdalam reformasi sistem registrasi rumah tangga serta membantu pekerja migran terintegrasi ke kota dengan lebih baik.

Guna memperdalam reformasi sistem registrasi rumah tangga, kota dengan populasi penduduk permanen di bawah 3 juta jiwa harus menghapus seluruh batasan dalam registrasi rumah tangga, menurut rencana yang dirilis oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC) China.

Renovasi komunitas perkotaan lama akan dipercepat, sebab negara itu bertujuan untuk meningkatkan kondisi kehidupan dasar 8,4 juta rumah tangga pada 2022, menurut rencana tersebut.

Suplai untuk perumahan subsidi pemerintah akan ditingkatkan, dengan fokus pada penanganan isu terkait pendatang baru dan para pemuda di kota-kota besar, sebut rencana itu.

Tingkat urbanisasi penduduk permanen di China mencapai 64,72 persen pada 2021, menurut NDRC. Negara tersebut bertujuan meningkatkan tingkat urbanisasinya ke angka 65 persen pada periode 2021-2025, menurut Rencana Lima Tahun ke-14.