Jakarta (ANTARA News) - Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengapresiasi pemerintah yang menyatakan akan menggalang dukungan dari Gerakan Non Blok bagi upaya Palestina memperoleh keanggotaan di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Saya mengapresiasi Indonesia yang menyatakan akan menggalang dukungan dari GNB," katanya seusai bersilaturahmi dengan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, di Lapas Kelas I Tangerang, Banten, Jumat.

Ia mengingatkan upaya pemerintah untuk menggalang dukungan kepada Palestina tersebut harus dibuktikan juga di gedung PBB, New York, Amerika Serikat.

Dikatakan, banyaknya dukungan kepada Palestina untuk menjadi anggota tetap di PBB itu, sangat wajar dan harus didukung sepenuhnya.

"Sangat wajar bangsa dan negara mendukung Palestina untuk menjadi anggota penuh di PBB," katanya.

Ia juga menyoroti ancaman AS untuk menggunakan hak veto di Dewan Keamanan. "Obama harus membuktikan kata-katanya di Kairo yang ingin dekat dengan dunia Islam," katanya.

Dikatakan, jika Obama tidak bisa membuktikan pernyataannya seperti di Kairo, Mesir itu, hanya akan kosong hampa belaka. "Jangan kosong hampa belaka (janji Obama)," katanya.

Sebelumnya dilaporkan, Indonesia terus membantu upaya Palestina memperoleh keanggotaan di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan akan terus mengawasi perkembangan hari-hari mendatang menyangkut upaya tersebut, kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Markas Besar PBB, New York, Senin.

"Kita semangatnya akan mencari semua peluang yang ada agar memastikan upaya Palestina untuk memperoleh keanggotaan di PBB -kalau itu yang memang dikehendaki bangsa Palestina- memperoleh dukungan masyarakat internasional," kata Marty.

Menlu Marty berbicara setelah bertemu dengan rekan sejawatnya dari Kazakhstan, Yerzhan Kazykhanov, di sela-sela rangkaian Sidang Majelis Umum (SMU) ke-66 PBB.

Ia menyiratkan bahwa lobi-lobi kepada berbagai negara agar mendukung keinginan Palestina terus dilancarkan Indonesia di berbagai level.

"Upaya kita bukan saja secara nasional, tapi juga bergerak di kerangka OKI (Organisasi Kerjasama Islam), GNB (Gerakan Non-Blok) dan multilateral," katanya.

Dalam pertemuan dengan Menlu Kazakhstan sebagai Ketua OKI pada tingkat menteri luar negeri pada saat ini, Marty mengatakan, "Kami juga menyampaikan bahwa OKI yang selama ini telah menunjukkan keberpihakan kepada Palestina, harus menunjukkan relevansinya dalam proses Palestina di PBB ini." (T.R021/B013)