Liga Inggris
Leganya Lampard temukan semangat Everton saat kalahkan Newcastle
18 Maret 2022 11:42 WIB
Manajer Everton Frank Lampard (kedua kiri) melakukan selebrasi bersama jajarannya seusai timnya mengalahkan Newcastle United dalam pertandingan Liga Inggris di Stadion Goodison Park, Liverpool, Inggris, Kamis (17/3/2022) waktu setempat. (ANTARA/REUTERS/ACTION IMAGES/Lee Smith)
Jakarta (ANTARA) - Frank Lampard merayakan gol kemenangan dramatis Everton atas Newcastle United dengan menggebu-gebu hingga belakangan ia mengeluh tangannya patah karenanya, demikian diungkapkannya seusai pertandingan tunda Liga Inggris yang berakhir dengan skor tipis 1-0 di Goodison Park, Kamis setempat (Jumat WIB).
Alex Iwobi mencetak gol penentu kemenangan Everton itu sembilan menit memasuki waktu tambahan, yang memantik selebrasi luar biasa bagi Lampard maupun para suporter tuan rumah karena meraih tiga poin penting dalam perjuangan mereka menghindari ancaman degradasi.
"Saya pikir tulang tangan saya patah," kata Lampard selepas laga dilansir Reuters, Jumat.
"Setelah gol itu saya menyadari tangan saya bergetar dan sedikit nyeri, tetapi apapun itu, setelah tiga poin yang kami dapat saya tidak akan mengeluhkannya," ujarnya menambahkan.
Sebelum pertandingan Lampard sudah menegaskan Everton wajib menang dan hal itu semakin kentara bila melihat adegan selebrasi selepas laga, di mana The Toffees kini menciptakan jarak aman tiga poin dari zona merah.
"Sungguh pertandingan yang intens, dan besar maknanya bagi klub...memang cuma bernilai tiga poin, kami tahu, tapi itu sangat penting saat ini. Situasi, semangat dan hasrat yang tercurah dari seisi stadion, sungguh malam yang luar biasa," kata Lampard.
Baca juga: Everton di ambang tutup tirai 71 tahun di Liga Inggris
"Saya pikir ini bukan pertandingan indah, bukan sesuatu yang akan ditinjau berlebih secara teknis maupun taktis. Ada beberapa aspek permainan kami yang tidak membuat saya gembira."
"Tapi pondasi terpenting bagi kami untuk bertahan di liga ini adalah semangat dan kebersamaan klub ini. Para pemain maupun suporter memperlihatkan itu. Mereka sama-sama luar biasa," ujarnya melengkapi.
Sebelum gol tercipta, Everton harus berjibaku menjalani pertandingan hanya dengan 10 pemain setelah wasit Craig Pawson menaikkan hukuman dari kartu kuning menjadi kartu merah untuk Allan atas pelanggaran terhadap Allan Saint-Maximin menyusul tinjauan dari VAR.
Bagi Lampard, yang cuma mendapat permintaan maaf tanpa kompensasi apapun dari Liga Premier setelah VAR melewatkan pelanggaran handball saat Everton kalah 0-1 melawan Manchester City, itu adalah keputusan keliru lainnya yang terus menerus mendera timnya.
"Itu bukan kartu merah. Dalam waktu singkat, kami mendapati banyak keputusan keliru yang merugikan. Anda tidak bisa mengatakan bahwa itu keputusan tepat dan jelas bagi saya wasit mengambil keputusan yang salah. Kami menanti keputusan-keputusan itu suatu saat memihak kami," tutupnya.
Baca juga: Frank Lampard minta Everton tetap tenang
Baca juga: Eddie Howe yakini Frank Lampard akan berikan perubahan di Everton
Alex Iwobi mencetak gol penentu kemenangan Everton itu sembilan menit memasuki waktu tambahan, yang memantik selebrasi luar biasa bagi Lampard maupun para suporter tuan rumah karena meraih tiga poin penting dalam perjuangan mereka menghindari ancaman degradasi.
"Saya pikir tulang tangan saya patah," kata Lampard selepas laga dilansir Reuters, Jumat.
"Setelah gol itu saya menyadari tangan saya bergetar dan sedikit nyeri, tetapi apapun itu, setelah tiga poin yang kami dapat saya tidak akan mengeluhkannya," ujarnya menambahkan.
Sebelum pertandingan Lampard sudah menegaskan Everton wajib menang dan hal itu semakin kentara bila melihat adegan selebrasi selepas laga, di mana The Toffees kini menciptakan jarak aman tiga poin dari zona merah.
"Sungguh pertandingan yang intens, dan besar maknanya bagi klub...memang cuma bernilai tiga poin, kami tahu, tapi itu sangat penting saat ini. Situasi, semangat dan hasrat yang tercurah dari seisi stadion, sungguh malam yang luar biasa," kata Lampard.
Baca juga: Everton di ambang tutup tirai 71 tahun di Liga Inggris
"Saya pikir ini bukan pertandingan indah, bukan sesuatu yang akan ditinjau berlebih secara teknis maupun taktis. Ada beberapa aspek permainan kami yang tidak membuat saya gembira."
"Tapi pondasi terpenting bagi kami untuk bertahan di liga ini adalah semangat dan kebersamaan klub ini. Para pemain maupun suporter memperlihatkan itu. Mereka sama-sama luar biasa," ujarnya melengkapi.
Sebelum gol tercipta, Everton harus berjibaku menjalani pertandingan hanya dengan 10 pemain setelah wasit Craig Pawson menaikkan hukuman dari kartu kuning menjadi kartu merah untuk Allan atas pelanggaran terhadap Allan Saint-Maximin menyusul tinjauan dari VAR.
Bagi Lampard, yang cuma mendapat permintaan maaf tanpa kompensasi apapun dari Liga Premier setelah VAR melewatkan pelanggaran handball saat Everton kalah 0-1 melawan Manchester City, itu adalah keputusan keliru lainnya yang terus menerus mendera timnya.
"Itu bukan kartu merah. Dalam waktu singkat, kami mendapati banyak keputusan keliru yang merugikan. Anda tidak bisa mengatakan bahwa itu keputusan tepat dan jelas bagi saya wasit mengambil keputusan yang salah. Kami menanti keputusan-keputusan itu suatu saat memihak kami," tutupnya.
Baca juga: Frank Lampard minta Everton tetap tenang
Baca juga: Eddie Howe yakini Frank Lampard akan berikan perubahan di Everton
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: