“Kita harus memanfaatkan potensi ekonomi digital Indonesia yang hebat ini untuk meningkatkan kesejahteraan bersama,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi, Jumat.
Dari sisi talenta digital di masa depan, pada 2030 diperlukan sekitar 9 juta Sumber Daya Manusia (SDM) digital di Indonesia yang akan dipenuhi oleh generasi muda saat ini dan akan mengakselerasi pertumbuhan wirausahawan di Indonesia.
Dengan digitalisasi, pertumbuhan ekonomi di 2022 yang ditargetkan sebesar 5,2 persen year on year dapat tercapai.
“Untuk mencapainya, strategi penanganan pandemi, dengan memperkuat proses 3T, pengobatan atau terapi, protokol kesehatan, serta vaksinasi, akan tetap jadi yang utama di samping strategi pemulihan ekonomi,” ujarnya.
Dalam jangka panjang, Indonesia ingin dapat terbebas dari jebakan kelas menengah sehingga perlu diciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dengan memperbanyak jumlah wirausahawan.
Saat ini, rasio jumlah wirausahawan Indonesia masih rendah dan berkisar 3,47 persen dari total populasi sehingga pengembangan UMKM perlu untuk lebih didukung lagi dan upaya untuk membantu para pelaku UMKM tersebut agar tetap bertahan di tengah pandemi juga harus dilakukan.
Baca juga: Digital Economy Working Group G20 didorong buat 'deliverables' konkret
Baca juga: Ketua MPR nilai Indonesia berpotensi jadi pusat ekonomi digital dunia
Baca juga: G20 harus lahirkan warisan untuk tata kelola ekonomi digital
Baca juga: Bonus demografi jadi salah satu tantangan bagi ekonomi digital