MotoGP
Espargaro tiba di Mandalika dengan motivasi tinggi
17 Maret 2022 22:55 WIB
Pembalap Repsol Honda Team Pol Espargaro mengikuti konferensi pers jelang balapan MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Kamis (17/3/2022). Ajang balapan MotoGP seri kedua 2022 tersebut akan berlangsung pada 18-20 Maret 2022. ANTARA FOTO/Andika Wahyu/foc. (ANTARA/ANDIKA WAHYU)
Jakarta (ANTARA) - Pol Espargaro tiba di Sirkuit Pertamina Mandalika dengan motivasi yang tinggi menyusul start musim yang spektakuler di tahun keduanya membela tim Repsol Honda.
Sang pebalap Spanyol mengatakan motor Honda RC213V yang mengalami perubahan radikal musim ini lebih mudah dikendarai dan memungkinkan ia menggunakan gaya balapnya sendiri.
Pasalnya Honda mengembangkan motor-motor pendahulunya berkiblat ke gaya Marc Marquez, namun tahun ini telah meninggalkan pendekatan itu.
Hasilnya, Espargaro mampu mencatatkan lap terbaik di sesi tes pramusim di Sirkuit Mandalika pada bulan lalu. Ia juga menerjemahkan kecepatannya tersebut menjadi podium saat finis P3 di balapan pembuka musim di Qatar.
Baca juga: Pol Espargaro merasa seperti warga lokal di Mandalika
Menuju Pertamina Grand Prix of Indonesia sebagai balapan seri kedua di kalender, Espargaro tak bisa menyembunyikan kegembiraannya melihat kini ia dibekali motor yang mampu kompetitif untuk bertarung di papan atas.
"Sembilan tahun berada di MotoGP dan tidak terlalu sukses meraih hasil, tentunya Anda harus yakin dengan diri Anda sendiri. Ini adalah hal yang sangat perlu Anda lakukan," kata Espargaro di sesi jumpa pers pralomba di Mandalika, Kamis.
Pebalap berusia 30 tahun itu mengawali kariernya di kelas premier pada 2014 bersama tim satelit Yamaha Tech3 sebelum pindah ke tim pabrikan KTM pada 2017.
Bersama KTM ia telah enam kali naik podium, kemudian di tahun pertamanya membela Repsol Honda Espargaro sekali naik mimbar saat finis P2 di GP Emilia Romagna.
Baca juga: Alex Marquez optimistis tampil kompetitif di Sirkuit Mandalika
"Ketika saya tiba pertama di MotoGP dengan mengendarai motor tim satelit, sangat susah berada di podium. Motor tim satelit cukup berbeda dengan motor tim pabrikan.
"Tapi sekarang saya siap untuk sesuatu yang lain, membalap di level saya. Saya menyukai motor ini dan saya lebih kencang dari sebelumnya, bahkan lebih dari separuh pebalap di Qatar," kata dia.
Di Losail, Espargaro memimpin sebagian besar balapan sepanjang 22 putaran itu sebelum disalip oleh pebalap Gresini Racing Enea Bastianini dan Brad Binder dari KTM di lap-lap terakhir.
Kendati melewatkan peluang meraih kemenangan perdana di MotoGP, Espargaro tak berkecil hati karena telah merasakan besarnya potensi tunggangannya musim ini.
"Saya siap meraih hasil yang selalu saya inginkan ketika tiba di MotoGP," kata dia.
Baca juga: Penonton MotoGP pilih penginapan tenda di Gunung Jae Lombok Barat Baca juga: MVN beri dukungan dengan menayangkan MotoGP di Sirkuit Mandalika
Sang pebalap Spanyol mengatakan motor Honda RC213V yang mengalami perubahan radikal musim ini lebih mudah dikendarai dan memungkinkan ia menggunakan gaya balapnya sendiri.
Pasalnya Honda mengembangkan motor-motor pendahulunya berkiblat ke gaya Marc Marquez, namun tahun ini telah meninggalkan pendekatan itu.
Hasilnya, Espargaro mampu mencatatkan lap terbaik di sesi tes pramusim di Sirkuit Mandalika pada bulan lalu. Ia juga menerjemahkan kecepatannya tersebut menjadi podium saat finis P3 di balapan pembuka musim di Qatar.
Baca juga: Pol Espargaro merasa seperti warga lokal di Mandalika
Menuju Pertamina Grand Prix of Indonesia sebagai balapan seri kedua di kalender, Espargaro tak bisa menyembunyikan kegembiraannya melihat kini ia dibekali motor yang mampu kompetitif untuk bertarung di papan atas.
"Sembilan tahun berada di MotoGP dan tidak terlalu sukses meraih hasil, tentunya Anda harus yakin dengan diri Anda sendiri. Ini adalah hal yang sangat perlu Anda lakukan," kata Espargaro di sesi jumpa pers pralomba di Mandalika, Kamis.
Pebalap berusia 30 tahun itu mengawali kariernya di kelas premier pada 2014 bersama tim satelit Yamaha Tech3 sebelum pindah ke tim pabrikan KTM pada 2017.
Bersama KTM ia telah enam kali naik podium, kemudian di tahun pertamanya membela Repsol Honda Espargaro sekali naik mimbar saat finis P2 di GP Emilia Romagna.
Baca juga: Alex Marquez optimistis tampil kompetitif di Sirkuit Mandalika
"Ketika saya tiba pertama di MotoGP dengan mengendarai motor tim satelit, sangat susah berada di podium. Motor tim satelit cukup berbeda dengan motor tim pabrikan.
"Tapi sekarang saya siap untuk sesuatu yang lain, membalap di level saya. Saya menyukai motor ini dan saya lebih kencang dari sebelumnya, bahkan lebih dari separuh pebalap di Qatar," kata dia.
Di Losail, Espargaro memimpin sebagian besar balapan sepanjang 22 putaran itu sebelum disalip oleh pebalap Gresini Racing Enea Bastianini dan Brad Binder dari KTM di lap-lap terakhir.
Kendati melewatkan peluang meraih kemenangan perdana di MotoGP, Espargaro tak berkecil hati karena telah merasakan besarnya potensi tunggangannya musim ini.
"Saya siap meraih hasil yang selalu saya inginkan ketika tiba di MotoGP," kata dia.
Baca juga: Penonton MotoGP pilih penginapan tenda di Gunung Jae Lombok Barat Baca juga: MVN beri dukungan dengan menayangkan MotoGP di Sirkuit Mandalika
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022
Tags: