Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi menilai dibutuhkan talenta digital nasional yang cakap untuk menghadapi inovasi teknologi yang terus berkembang pesat.

"Inovasi teknologi akan terus bergulir dengan cepat dan disruptif mengintegrasikan ruang kehidupan fisik dan digital manusia dalam kerangka society 5.0," ucap Dedy dalam acara webinar yang diikuti virtual di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Jobstreet: Pemintaan talenta teknologi dan digital alami peningkatan

"Maka dari itu dibutuhkan talenta digital nasional yang cakap untuk mempersiapkan Indonesia dalam menghadapi perubahan tersebut," sambung Dedy.

Dedy menyampaikan bahwa menurut Bank Dunia, Indonesia membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital dalam 15 tahun ke depan. Hal ini, kata dia, menunjukkan bahwa kualitas maupun kuantitas talenta digital di Tanah Air perlu terus diasah dari waktu ke waktu.

Peningkatan kuantitas pengembangan talenta digital nasional perlu dilakukan secara komprehensif dengan tetap memperhatikan kualitas, yang salah satunya dapat tercermin dari indeks literasi digital nasional.

Dedy menyampaikan, pada 2021 indeks literasi digital nasional memiliki skor 3,49, meningkat dari capaian di tahun 2020 yakni sebesar 3,46.

Indeks tertinggi ditempati oleh pilar budaya digital, diikuti pilar etika digital, kemampuan digital, keamanan digital, serta komponen-komponen lain yang mendukung literasi digital di Indonesia.

Baca juga: Pengembangan talenta digital di Indonesia harus lebih digencarkan

"Selain itu, di masa depan dibutuhkan pula kompetensi kecakapan digital yang berfokus pada kecakapan 'ABCD', yaitu artificial intelligence, blockchain, cloud computing, dan data analytics," ucap Dedy.

Lebih lanjut Dedy mengatakan sebagai pemimpin sektor dalam transformasi digital nasional, Kementerian kominfo terus berupaya untuk menumbuhkan talenta digital nasional melalui program pengembangan sumber daya manusia (SDM) digital.

Pengembangan SDM digital di tingkat dasar dilakukan melalui Gerakan Nasional Literasi Digital, di tingkat menengah dilakukan melalui program Digital Talent Scholarship, dan di tingkat lanjutan dilakukan melalui program Digital Leadership Academy.

"Dalam menyelenggarakan program-program itu terus digalang kolaborasi dan kemitraan termasuk dengan berbagai technology company baik di tingkat nasional maupun global," kata Dedy.



Baca juga: Go Digital ASEAN beri pelatihan untuk 37 ribu masyarakat Indonesia

Baca juga: Induk perusahaan Shopee buka lab, latih 1.000 talenta digital lokal

Baca juga: Sea Labs Indonesia diresmikan, buka peluang 1.000 talenta digital