Status Gunung Lewotobi waspada
Gunung Api Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai meningkat aktivitasnya sehingga masyarakat setempat diminta waspada. Jenis gunung api stratovolcano ini merupakan gunung berapi kembar, karena tersusun dari Gunung Lewotobi Laki-laki (1.584 meter dpl) dan Gunung Lewotobi Perempuan (1.703 meter dpl). Gunung api yang terletak di Kecamatan Wilanggitang, Kabupaten Flores Timur ini sudah 17 kali meletus sepanjang tahun 1861-2003. Foto ini diambil akhir Juli lalu dalam perjalanan dari Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka menuju Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur. (Foto ANTARA/Laurensius Molan)
Bupati Flores Timur, Yoseph Lagadoni Herin, yang dikonfirmasi di Kupang Kamis membenarkan peningkatan status aktivitas gunung itu.
"Saya juga baru menerima pemberitahuan bahwa, pada pukul 04.00 Wita dini hari tadi, ada fax dari Vulkanologi dan Mitigasi Bandung yang mengatakan ada peningkatan status Lewotobi Laki-laki," katanya.
Dia mengatakan, pemerintah telah mengambil langkah-langkah penanganan jika terjadi letusan sejak Gunungapi Lewotobi Perempuan aktivitasnya sudah meningkat dan statusnya "waspada" sejak 31 Agustus 2011 pukul 15.00 WITA.
Aktivitas Lewotobi Laki-laki sekarang ini ditandai dengan meningkatnya gempa vulkanik dari yang biasanya hanya 5 kali menjadi rata-rata 24 kali sehari.
Sementara Gunung Lewotobi Perempuan terakhir meletus pada 1935, berupa letusan eksplosif dengan awan panas.
Dia menambahkan, jika terjadi letusan pada dua gunung itu maka daerah bahaya tidak hanya di Flores Timur tetapi juga daerah sekitar Ile Ape di Kabupaten Lembata.
Karena itu, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Lembata juga harus waspada jika terjadi letusan pada dua gunung itu.
(ANTARA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011