Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution mengatakan bahwa Pemkot Medan membuka diri bagi pihak yang ingin terlibat menangani dan mengelola 2.000 ton sampah per hari.

"Kami membuka diri bagi siapa saja yang ingin tangani sampah. Sebab, kami tengah fokus dan berupaya mengubah sistem pengelolaan sampah dari open dumping ke sanitary landfill," terang Bobby di Medan, Kamis.

Terlebih, lanjut dia, Kota Medan telah menghasilkan sampah yang terus meningkat setiap tahun dan kini mencapai 2.000 ton sampah per hari, sehingga harus dicari formula tepat bagi penanganan.

Baca juga: Pemprov Sumut dan Jepang jajaki kerja sama pengolahan sampah

Baca juga: Kuburan palsu cegah warga buang sampah sembarangan


Wali kota juga menegaskan penanganan kebersihan merupakan salah satu program prioritas untuk segera dituntaskan guna menjadikan ibu kota Provinsi Sumatera Utara menjadi kota bersih, indah dan rapi.

"Apalagi jika pengelolaan sampah Kota Medan jadi energi terbarukan. Kita berharap, itu sebagai upaya kita bersama menghadirkan kenyamanan bagi masyarakat," papar Bobby.

Perwakilan PT AKA Sinergi Group telah memaparkan terkait cara, metode dan memproses pengelolaan sampah menjadi energi terbarukan untuk penyediaan tenaga listrik.

President Director and Chairman of Board AKA Sinergi Group, Abdul Kadir Alatas, mengatakan pihaknya telah menjalin kerja sama dengan sejumlah negara untuk pengelolaan sampah.

"Teknologi yang kami gunakan ini nanti mengelola sampah menjadi energi terbarukan, dan semuanya musnah tanpa adanya limbah yang ditinggalkan," terangnya.

Baca juga: Medan produksi sampah 2.000 ton setiap hari

Baca juga: Menteri LHK canangkan Medan "zero waste city"