Empat korban tanah longsor Temanggung ditemukan tewas
22 September 2011 01:52 WIB
Pencarian Korban Longsor Tim SAR bersama polisi dan anggota TNI dibantu warga mencari korban yang tertimbun tanah longsor di Sungai Tingal, Dusun Sembong, Gandon, Kaloran, Temanggung, Jateng, Rabu (21/9) malam. Sedikitnya empat orang tewas tertimbun tebing longsor setinggi 10 meter saat mencari ikan bersama-sama dengan cara membendung sungai. (FOTO ANTARA/Anis Efizudin)
Temanggung (ANTARA News) - Empat orang dari enam korban tanah longsor di Dusun Sembong, Desa Gandon, Temanggung, Jawa Tengah, ditemukan tewas.
Korban meninggal keempat bernama Maryanto (42) berhasil dievakuasi tim SAR pada Kamis sekitar pukul 00.30 WIB.
Kasi Perlindungan Masyarakat, Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Kabupaten Temanggung, Eko Suprapto yang berada di lokasi bencana mengatakan, korban meninggal keempat sebenarnya ditemukan posisinya pada Rabu sekitar pukul 23.30 WIB, namun tim kesulitan untuk segera mengevakuasi karena tubuh korban tertindih bongkahan batu cadas besar.
"Tim harus memecah bongkahan batu cadas tersebut secara manual dengan menggunakan linggis dan palu. Sekitar satu jam kemudian korban baru bisa diangkat untuk dievakuasi," katanya.
Tiga korban meninggal lainnya adalah Santo (25) ditemukan pertama, kemudian Redi (17), dan Alfin (15), sedangkan dua korban mengalami luka-luka, yakni Toni Siswanto (15) luka memar bagian tangan dan Matekur (16) patah tulang tangan dan menjalani perawatan di RSUD Temanggung.
Para korban saat kejadian sedang mencari ikan di bawah tebing yang longsor di kawasan Kedung Manak, Sungai Tingal, Dusun Sembong, Desa Gandon.
Eko mengatakan, pencarian korban agak mengalami kendala karena korban tertimbun bongkahan batu cadas dan peralatan yang ada hanya manual. Pada awal pencarian juga terganggu genangan air yang ada, namun setelah ditambah beberapa pompa air genangan bisa diatasi.
Ketua RT 01/RW 05 Dusun Sembong, Desa Gandon, Joko Triyono mengatakan, pada Rabu siang sekitar pukul 13.00 WIB, sebanyak 30an warga Sembong mencari ikan di Kedung Manak dan sekitar pukul 16.30 WIB tebing runtuh dan menimpa para korban.
Tebing longsor berupa batu cadas tersebut panjang panjang sekitar 15 meter tinggi 10 meter.
Puluhan warga tersebut mencari ikan dengan cara membendung sungai, kemudian menyedot air yang tersisa di Kedung Manak dengan menggunakan pompa air. (H018/Z002)
Korban meninggal keempat bernama Maryanto (42) berhasil dievakuasi tim SAR pada Kamis sekitar pukul 00.30 WIB.
Kasi Perlindungan Masyarakat, Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Kabupaten Temanggung, Eko Suprapto yang berada di lokasi bencana mengatakan, korban meninggal keempat sebenarnya ditemukan posisinya pada Rabu sekitar pukul 23.30 WIB, namun tim kesulitan untuk segera mengevakuasi karena tubuh korban tertindih bongkahan batu cadas besar.
"Tim harus memecah bongkahan batu cadas tersebut secara manual dengan menggunakan linggis dan palu. Sekitar satu jam kemudian korban baru bisa diangkat untuk dievakuasi," katanya.
Tiga korban meninggal lainnya adalah Santo (25) ditemukan pertama, kemudian Redi (17), dan Alfin (15), sedangkan dua korban mengalami luka-luka, yakni Toni Siswanto (15) luka memar bagian tangan dan Matekur (16) patah tulang tangan dan menjalani perawatan di RSUD Temanggung.
Para korban saat kejadian sedang mencari ikan di bawah tebing yang longsor di kawasan Kedung Manak, Sungai Tingal, Dusun Sembong, Desa Gandon.
Eko mengatakan, pencarian korban agak mengalami kendala karena korban tertimbun bongkahan batu cadas dan peralatan yang ada hanya manual. Pada awal pencarian juga terganggu genangan air yang ada, namun setelah ditambah beberapa pompa air genangan bisa diatasi.
Ketua RT 01/RW 05 Dusun Sembong, Desa Gandon, Joko Triyono mengatakan, pada Rabu siang sekitar pukul 13.00 WIB, sebanyak 30an warga Sembong mencari ikan di Kedung Manak dan sekitar pukul 16.30 WIB tebing runtuh dan menimpa para korban.
Tebing longsor berupa batu cadas tersebut panjang panjang sekitar 15 meter tinggi 10 meter.
Puluhan warga tersebut mencari ikan dengan cara membendung sungai, kemudian menyedot air yang tersisa di Kedung Manak dengan menggunakan pompa air. (H018/Z002)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: