MotoGP
Indonesia bersiap untuk balap MotoGP setelah penantian 25 tahun
Oleh Aditya Eko Sigit Wicaksono
17 Maret 2022 08:09 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha sekaligus Juara Dunia MotoGP 2021 Fabio Quartararo berolahraga lari di jalanan kawasan Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Rabu (16/3/2022). . ANTARA FOTO/Andika Wahyu/wsj.
Lombok Tengah (ANTARA) - Indonesia akan kembali menggelar Kejuaraan Dunia MotoGP pertamanya dalam 25 tahun terakhir pada akhir pekan ini.
Setelah menyaksikan balapan di Sirkuit Internasional Sentul pada 1997 silam, para fan di Indonesia akan merasakan kembali gempita MotoGP di Tanah Air saat Sirkuit Pertamina Mandalika di Lombok, NTB menjadi tuan rumah balap seri kedua kalender MotoGP 2022 akhir pekan ini.
Trek yang berada di pesisir selatan Pulau Lombok itu mungkin terasa jauh dan susah diakses saat ini, tetapi fasilitas modern itu nantinya bakal menjadi hub yang besar untuk ajang-ajang balap dunia.
Panorama perbukitan dan pantai berpasir putih yang mengelilingi sirkuit sepanjang 4,3km itu juga menjadi nilai tambah untuk dinikmati para penggila balap yang datang kesana, wisatawan, bahkan kru tim dan pebalap MotoGP itu sendiri, dan diharapkan mampu menyaingi tetangganya Bali sebagai destinasi liburan.
"Sebagai event yang berkelanjutan, kita wajib menjaga yang pertama menjadi yang berkesan," kata Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Ini adalah sebuah perhelatan besar, yang bukan sekedar balap dan MotoGP tapi kami harapkan juga menjadi awal dari kebangkitan pariwisata dan awal dari country branding Indonesia sebagai negara yang besar, yang insyaallah akan berhasil menyelenggarakan MotoGP."
Negara kepulauan dengan populasi 270 juta penduduk itu juga menjadi pasar yang besar dari MotoGP karena 'kegilaan' para penggemar balap roda dua.
Bahkan sang presiden, Joko Widodo, menggemari sepeda motor dan telah menjajal aspal Sirkuit Pertamina Mandalika dengan motor Kawasaki hijau custom saat secara resmi membuka sirkuit itu pada November tahun lalu.
Ketika trek menjadi tuan rumah balapan penutup musim kejuaraan World Superbike pada bulan itu, muncul kekhawatiran soal kondisi permukaan lintasan.
Sejumlah pebalap termasuk Toprak Razgatlioglu, yang mengklaim gelar juara dunia di Mandalika, mengatakan terdapat sejumlah bagian aspal yang terlepas saat melaju di sana.
Para pebalap MotoGP yang menjalani tes pramusim pada Februari mengeluarkan keluhan yang serupa, mengatakan bahwa kondisi lintasan kotor dan terkelupas, dengan serpihan dan batu-batu yang melayang ke arah mereka layaknya peluru.
Pebalap Ducati Francesco Bagnaia bahkan memperlihatkan luka memar di lengannya akibat terkena batu yang terpelanting dari motor pebalap lain saat ia melaju kencang di belakangnya.
Baca juga: Duet Ducati mencari penebusan di Mandalika
Baca juga: Tiba di Mandalika, Quartararo ingin lupakan hasil buruk di Qatar
Sebagai sirkuit baru, kondisi lintasan juga kurang bersahabat bagi pebalap karena masih sempitnya racing line saat itu karena belum banyak karet ban yang menempel di aspal sehingga para pebalap tak mampu mendorong motor mereka mencapai limitnya.
Berkaca dari hasil tes pramusim, Dorna Sports dan FIM mengidentifikasi dua area yang perlu diperbaiki, yaitu kebersihan permukaan trek dan banyaknya agregat, seperti pasir, debu dan kerikil atau pecahan batu, yang berada di atas lintasan dan merekomendasikan pengaspalan ulang sejumlah bagian lintasan sebelum Tikungan 17 hingga setelah Tikungan 5, atau sekitar 17,5 persen dari total lintasan.
PT Pengembang Pariwisata Indonesia ITDC langsung tancap gas mengerjakan proses pengaspalan ulang, yang pada akhirnya mampu diselesaikan pada 9 Maret pekan lalu.
Penyelenggara dan Roadgrip Motorsport Indonesia (RMI), selaku kontraktor utama pembangunan Sirkuit Pertamina Mandalika, sangat yakin lintasan di Lombok, NTB itu siap digunakan untuk menggelar ajang balap MotoGP.
"Jujur, ini berjalan sangat baik. Hasil yang kami dapati dengan pengaspalan ulang ini telah membuat kami sangat yakin kami memiliki hasil sebaik mungkin yang bisa Anda raih dalam waktu yang sangat singkat," kata General Manager RMI, Simon Gardini seperti dikutip laman resmi MotoGP, Rabu.
"Semua laboratorium, tes fisik, inspeksi visual dari permukaan lintasan di lapangan, ITDC, MGPA dan R3, semuanya merasa proses itu telah berjalan dengan baik atau lebih baik dari yang kami kira dalam waktu yang singkat itu.
"Biasanya permukaan seperti ini dikerjakan lebih lama, tiga atau empat bulan sebelum ajang, jadi kami akan menunggu ketika motor-motor tersebut ke lintasan untuk melihat bagaimana hasilnya dalam waktu yang singkat itu."
Meski di tengah situasi pandemi COVID-19, sebanyak 60.000 tiket untuk menonton balapan pada Minggu telah laris diborong para penggemar, yang semakin dipermudah oleh pemerintah untuk bepergian menyusul pencabutan kewajiban tes antigen/PCR untuk penerbangan domestik jelang gelaran MotoGP.
Pebalap tim Gresini Enea Bastianini akan berupaya mempertahankan momentum setelah secara spektakuler menjuarai balapan pembuka musim Grand Prix Qatar dua pekan lalu.
Bastianini dan motor Ducati GP21 terbukti menjadi kombinasi yang menakutkan lawan-lawannya, setelah sebelumnya pebalap Italia itu mencetak rekor tak resmi Sirkuit Sepang kala tes pramusim di trek Malaysia itu bulan lalu.
Sedangkan juara dunia bertahan Fabio Quartararo ingin melupakan hasil jebloknya di Qatar.
"Saya tidak ingin berlarut-larut memikirkan apa yang terjadi di Qatar, juga karena saya tahu kami memiliki starting point yang baik akhir pekan ini," kata sang pebalap tim Yamaha.
"Saya akan fokus 100 persen meraih hasil yang baik. Kecepatan kami baik di sini selama tes, tapi banyak rival kami yang cepat, jadi setiap detail dan sepersekian detik akan berarti."
Sesi FP1 MotoGP akan berlangsung Jumat pukul 10:50 -11:35 WITA, diikuti FP2 pada 15:05-15:50.
FP3 pada Sabtu dimulai 10:50 hingga 11:35, diikuti FP4 pada 14:25-14:55, serta kualifikasi pada 15:05-15:45.
Pada Minggu, sesi pemanasan dimulai 10:40 dan balapan start pukul 15:00.
Baca juga: Pemkot siapkan posko informasi dan festival kuliner bagi tamu MotoGP
Baca juga: Aspal ulang rampung, RMI yakin Sirkuit Mandalika siap gelar MotoGP
Baca juga: Warga Lombok Tengah manfaatkan sawah jadi bungalow untuk tamu MotoGP
Setelah menyaksikan balapan di Sirkuit Internasional Sentul pada 1997 silam, para fan di Indonesia akan merasakan kembali gempita MotoGP di Tanah Air saat Sirkuit Pertamina Mandalika di Lombok, NTB menjadi tuan rumah balap seri kedua kalender MotoGP 2022 akhir pekan ini.
Trek yang berada di pesisir selatan Pulau Lombok itu mungkin terasa jauh dan susah diakses saat ini, tetapi fasilitas modern itu nantinya bakal menjadi hub yang besar untuk ajang-ajang balap dunia.
Panorama perbukitan dan pantai berpasir putih yang mengelilingi sirkuit sepanjang 4,3km itu juga menjadi nilai tambah untuk dinikmati para penggila balap yang datang kesana, wisatawan, bahkan kru tim dan pebalap MotoGP itu sendiri, dan diharapkan mampu menyaingi tetangganya Bali sebagai destinasi liburan.
"Sebagai event yang berkelanjutan, kita wajib menjaga yang pertama menjadi yang berkesan," kata Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Ini adalah sebuah perhelatan besar, yang bukan sekedar balap dan MotoGP tapi kami harapkan juga menjadi awal dari kebangkitan pariwisata dan awal dari country branding Indonesia sebagai negara yang besar, yang insyaallah akan berhasil menyelenggarakan MotoGP."
Negara kepulauan dengan populasi 270 juta penduduk itu juga menjadi pasar yang besar dari MotoGP karena 'kegilaan' para penggemar balap roda dua.
Bahkan sang presiden, Joko Widodo, menggemari sepeda motor dan telah menjajal aspal Sirkuit Pertamina Mandalika dengan motor Kawasaki hijau custom saat secara resmi membuka sirkuit itu pada November tahun lalu.
Ketika trek menjadi tuan rumah balapan penutup musim kejuaraan World Superbike pada bulan itu, muncul kekhawatiran soal kondisi permukaan lintasan.
Sejumlah pebalap termasuk Toprak Razgatlioglu, yang mengklaim gelar juara dunia di Mandalika, mengatakan terdapat sejumlah bagian aspal yang terlepas saat melaju di sana.
Para pebalap MotoGP yang menjalani tes pramusim pada Februari mengeluarkan keluhan yang serupa, mengatakan bahwa kondisi lintasan kotor dan terkelupas, dengan serpihan dan batu-batu yang melayang ke arah mereka layaknya peluru.
Pebalap Ducati Francesco Bagnaia bahkan memperlihatkan luka memar di lengannya akibat terkena batu yang terpelanting dari motor pebalap lain saat ia melaju kencang di belakangnya.
Baca juga: Duet Ducati mencari penebusan di Mandalika
Baca juga: Tiba di Mandalika, Quartararo ingin lupakan hasil buruk di Qatar
Sebagai sirkuit baru, kondisi lintasan juga kurang bersahabat bagi pebalap karena masih sempitnya racing line saat itu karena belum banyak karet ban yang menempel di aspal sehingga para pebalap tak mampu mendorong motor mereka mencapai limitnya.
Berkaca dari hasil tes pramusim, Dorna Sports dan FIM mengidentifikasi dua area yang perlu diperbaiki, yaitu kebersihan permukaan trek dan banyaknya agregat, seperti pasir, debu dan kerikil atau pecahan batu, yang berada di atas lintasan dan merekomendasikan pengaspalan ulang sejumlah bagian lintasan sebelum Tikungan 17 hingga setelah Tikungan 5, atau sekitar 17,5 persen dari total lintasan.
PT Pengembang Pariwisata Indonesia ITDC langsung tancap gas mengerjakan proses pengaspalan ulang, yang pada akhirnya mampu diselesaikan pada 9 Maret pekan lalu.
Penyelenggara dan Roadgrip Motorsport Indonesia (RMI), selaku kontraktor utama pembangunan Sirkuit Pertamina Mandalika, sangat yakin lintasan di Lombok, NTB itu siap digunakan untuk menggelar ajang balap MotoGP.
"Jujur, ini berjalan sangat baik. Hasil yang kami dapati dengan pengaspalan ulang ini telah membuat kami sangat yakin kami memiliki hasil sebaik mungkin yang bisa Anda raih dalam waktu yang sangat singkat," kata General Manager RMI, Simon Gardini seperti dikutip laman resmi MotoGP, Rabu.
"Semua laboratorium, tes fisik, inspeksi visual dari permukaan lintasan di lapangan, ITDC, MGPA dan R3, semuanya merasa proses itu telah berjalan dengan baik atau lebih baik dari yang kami kira dalam waktu yang singkat itu.
"Biasanya permukaan seperti ini dikerjakan lebih lama, tiga atau empat bulan sebelum ajang, jadi kami akan menunggu ketika motor-motor tersebut ke lintasan untuk melihat bagaimana hasilnya dalam waktu yang singkat itu."
Meski di tengah situasi pandemi COVID-19, sebanyak 60.000 tiket untuk menonton balapan pada Minggu telah laris diborong para penggemar, yang semakin dipermudah oleh pemerintah untuk bepergian menyusul pencabutan kewajiban tes antigen/PCR untuk penerbangan domestik jelang gelaran MotoGP.
Pebalap tim Gresini Enea Bastianini akan berupaya mempertahankan momentum setelah secara spektakuler menjuarai balapan pembuka musim Grand Prix Qatar dua pekan lalu.
Bastianini dan motor Ducati GP21 terbukti menjadi kombinasi yang menakutkan lawan-lawannya, setelah sebelumnya pebalap Italia itu mencetak rekor tak resmi Sirkuit Sepang kala tes pramusim di trek Malaysia itu bulan lalu.
Sedangkan juara dunia bertahan Fabio Quartararo ingin melupakan hasil jebloknya di Qatar.
"Saya tidak ingin berlarut-larut memikirkan apa yang terjadi di Qatar, juga karena saya tahu kami memiliki starting point yang baik akhir pekan ini," kata sang pebalap tim Yamaha.
"Saya akan fokus 100 persen meraih hasil yang baik. Kecepatan kami baik di sini selama tes, tapi banyak rival kami yang cepat, jadi setiap detail dan sepersekian detik akan berarti."
Sesi FP1 MotoGP akan berlangsung Jumat pukul 10:50 -11:35 WITA, diikuti FP2 pada 15:05-15:50.
FP3 pada Sabtu dimulai 10:50 hingga 11:35, diikuti FP4 pada 14:25-14:55, serta kualifikasi pada 15:05-15:45.
Pada Minggu, sesi pemanasan dimulai 10:40 dan balapan start pukul 15:00.
Baca juga: Pemkot siapkan posko informasi dan festival kuliner bagi tamu MotoGP
Baca juga: Aspal ulang rampung, RMI yakin Sirkuit Mandalika siap gelar MotoGP
Baca juga: Warga Lombok Tengah manfaatkan sawah jadi bungalow untuk tamu MotoGP
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022
Tags: