Warga Lombok Tengah manfaatkan sawah jadi bungalow untuk tamu MotoGP
16 Maret 2022 22:07 WIB
Sejumlah pengunjung menikmati suasana persawahan di Turrall Resto & Bungalow's, di Desa Sukarara, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Rabu (16/3/2022). ANTARA/Awaludin
Lombok Tengah (ANTARA) - Maswan Turral, salah seorang warga Desa Sukarara, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, memanfaatkan lahan sawahnya untuk menanam padi sekaligus membangun bungalow untuk menjadi tempat menginap penonton MotoGP.
"Konsep bungalow panggung ini datang sendiri, setelah melihat hamparan sawah, saya bangun villa sambil menanam padi di bawahnya," kata Maswan Turral, dalam peresmian Turrall Resto & Bungalow's, di Desa Sukarara, Lombok Tengah, Rabu.
Peresmian Turrall Resto & Bungalow's, yang berlokasi di pinggir jalan ByPass Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid tersebut, dilakukan oleh Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri, bersama Wakil Ketua DPRD NTB H Mori Hanafi.
Maswan yang sehari-hari bekerja di Kota Mataram, mengaku awalnya hanya membangun tiga unit bungalow dengan model lumbung padi tradisional khas Lombok. Ruang penginapan itu dibuat untuk tempat beristirahat ketika pulang kampung, di samping disewakan jika ada tamu yang menginap.
Namun setelah melihat pasar penonton MotoGP yang mencari penginapan dekat Pertamina Mandalika International Street Circuit, ia pun kembali membangun empat unit bungalow.
"Awalnya, saya hanya main-main, tapi karena ada MotoGP ya saya lanjutkan lagi," ujarnya.
Ia mengatakan seluruh kamar bungalow sudah dipesan oleh tamu mulai 16 hingga 22 Maret 2022. Harga sewa per unit kamar yang ditawarkan oleh agen perjalanan wisata sebesar Rp2,5 juta per malam. Namun dalam kondisi normal Rp500 ribu per malam.
"Harga kamar masih dipegang travel agent, tapi standar harga khusus saat MotoGP Rp2 juta hingga Rp2,5 juta, kalau normalnya Rp500 ribu per malam," ucap Maswan.
Selain kamar yang nyaman dengan fasilitas mesin pendingin (AC), kata dia, tamu juga bisa menikmati panorama hamparan sawah yang luas, dan pemandangan Gunung Sasak.
Pihaknya juga menyediakan restoran dengan menu kuliner khas Lombok Tengah, seperti ayam pelecingan, cengeh, dan sambal bawang putih dengan aroma yang khas.
"Kami juga menyediakan fasilitas transportasi antar jemput bagi tamu yang ingin bepergian," kata Maswan.
Sementara itu, Bupati Lombok Tengah H Lalu Pathul Bahri, mengapresiasi keberanian warganya untuk berinvestasi membangun penginapan yang tergolong mewah dengan memanfaatkan lahan sawah.
"Ini adalah salah satu multi efek dari event MotoGP Mandalika, karena banyak orang yang datang dan butuh penginapan," katanya.
Baca juga: Garuda Indonesia perluas jaringan penerbangan menuju Lombok
Baca juga: Lari sore di sekitar Mandalika, Quartararo sapa penggemar MotoGP
Baca juga: Antrean panjang warnai penukaran tiket MotoGP Mandalika
"Konsep bungalow panggung ini datang sendiri, setelah melihat hamparan sawah, saya bangun villa sambil menanam padi di bawahnya," kata Maswan Turral, dalam peresmian Turrall Resto & Bungalow's, di Desa Sukarara, Lombok Tengah, Rabu.
Peresmian Turrall Resto & Bungalow's, yang berlokasi di pinggir jalan ByPass Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid tersebut, dilakukan oleh Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri, bersama Wakil Ketua DPRD NTB H Mori Hanafi.
Maswan yang sehari-hari bekerja di Kota Mataram, mengaku awalnya hanya membangun tiga unit bungalow dengan model lumbung padi tradisional khas Lombok. Ruang penginapan itu dibuat untuk tempat beristirahat ketika pulang kampung, di samping disewakan jika ada tamu yang menginap.
Namun setelah melihat pasar penonton MotoGP yang mencari penginapan dekat Pertamina Mandalika International Street Circuit, ia pun kembali membangun empat unit bungalow.
"Awalnya, saya hanya main-main, tapi karena ada MotoGP ya saya lanjutkan lagi," ujarnya.
Ia mengatakan seluruh kamar bungalow sudah dipesan oleh tamu mulai 16 hingga 22 Maret 2022. Harga sewa per unit kamar yang ditawarkan oleh agen perjalanan wisata sebesar Rp2,5 juta per malam. Namun dalam kondisi normal Rp500 ribu per malam.
"Harga kamar masih dipegang travel agent, tapi standar harga khusus saat MotoGP Rp2 juta hingga Rp2,5 juta, kalau normalnya Rp500 ribu per malam," ucap Maswan.
Selain kamar yang nyaman dengan fasilitas mesin pendingin (AC), kata dia, tamu juga bisa menikmati panorama hamparan sawah yang luas, dan pemandangan Gunung Sasak.
Pihaknya juga menyediakan restoran dengan menu kuliner khas Lombok Tengah, seperti ayam pelecingan, cengeh, dan sambal bawang putih dengan aroma yang khas.
"Kami juga menyediakan fasilitas transportasi antar jemput bagi tamu yang ingin bepergian," kata Maswan.
Sementara itu, Bupati Lombok Tengah H Lalu Pathul Bahri, mengapresiasi keberanian warganya untuk berinvestasi membangun penginapan yang tergolong mewah dengan memanfaatkan lahan sawah.
"Ini adalah salah satu multi efek dari event MotoGP Mandalika, karena banyak orang yang datang dan butuh penginapan," katanya.
Baca juga: Garuda Indonesia perluas jaringan penerbangan menuju Lombok
Baca juga: Lari sore di sekitar Mandalika, Quartararo sapa penggemar MotoGP
Baca juga: Antrean panjang warnai penukaran tiket MotoGP Mandalika
Pewarta: Awaludin
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022
Tags: