Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung mengatakan,
pimpinan DPR akan segera melakukan evaluasi Badan Anggaran DPR RI.
Evaluasi itu terkait dengan pemeriksaan pimpinan Banggar seperti
Melchias Mekeng, Tamsil Linrung dan Nirwan Amir oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi.
"Dalam waktu dekat Pimpinan DPR RI akan melakukan rapat dengan pimpinan
fraksi-fraksi dan pimpinan Banggar. Rapat itu untuk mengevaluasi Banggar
sebab ini baru pertama kali pimpinan Banggar dipanggil untuk diperiksa
oleh KPK," kata Pramono Anung di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.
Menurut Pramono, mengatakan, pemeriksaan pimpinan Banggar oleh KPK
menunjukkan ada sesuatu yang salah secara kelembagaan di Banggar.
"Kalau yang dipanggil pimpinan Banggar secara kelembagaan, perlu menjadi
perhatian serius bagi lembaga ini. Seakan-akan ada sesuatu di Banggar,
seakan-akan ada praktik-praktik yang mendekati tindak pidana korupsi,"
katanya.
Ia menyebutkan, pemanggilan pimpinan Banggar secara bersama-sama akan lain maknanya bila KPK memanggil secara perorangan.
Ia menambahkan, secara pribadi, dirinya mendukung langkah diundangnya KPK dan BPK untuk ikut rapat-rapat yang membahas anggaran.
"Tapi keputusan tetap akan dilakukan oleh Banggar. Saya meyakini ada
beberapa hal yang perlu diperbaiki di Banggar, tapi bukan Banggarnya
dimatikan. Misalnya tranparansi dalam pengambilan keputusan seperti
penggunaan dana optimalisasi yang harus diawasi dengan ketat," kata
Pramono.
Sementara itu, Wasekjen PKS Mahfudz Siddiq mengatakan, pemeriksaan
pimpinan Banggar adalah pengalihan isu terkait pemeriksaan mantan
Bendahara Umum PD Muhammad Nazaruddin dan kasus suap Kemenakertrans.
"Ada upaya-upaya untuk menjadikan kasus ini (pemeriksaan pimpinan
Banggar) untuk mengalihkan kasus suap Kemenakertans dan Nazaruddin,"
kata Mahfudz.
Skenario ini, kata Ketua Komisi I DPR RI, memang sudah disiapkan oleh KPK dalam rangka "buying time".
"Ini disiapkan oleh KPK sebab KPK sendiri tak punya target untuk
menyelesaikan kasus suap Kemenakertrans dan Nazaruddin," katanya.
KPK, tambahnya, jangan menjadikan pemeriksaan pimpinan Banggar sebagai alat bargain dan menekan partai politik.
"Pimpinan Banggar ini kan dari partai politik. Kalau menyangkut parpol,
jangan sampai dijadikan alat untuk tekan parpol," kata Mahfudz.
Sebagaimana diketahui, KPK memeriksa beberapa orang pimpinan Banggar
terkait kasus aliran dana Kemenakertrans. Pimpinan Banggar itu adalah
Melchias Mekeng, Tamsil Linrung dan Nirwan Amir. (zul)
Pimpinan DPR akan evaluasi Banggar
21 September 2011 13:10 WIB
Wakil Ketua DPR Pramono Anung. (FOTO.ANTARA)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011
Tags: