Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI Susaningtyas
Kertopati mengatakan, penggunaan kredit ekspor untuk memenuhi alat utama
sistem persenjataan (alutsista) TNI sebaiknya dibarengi dengan transfer
teknologi.
"Kredit ekspor tersebut harusnya disertai dengan transfer teknologi.
Maksudnya abal-abal yaitu kredit ekspor tanpa transfer of technology
yang jelas dan mumpuni. Kita jangan sampai mengalami unsurely commitment
dengan pihak pemberi kredit ekspor tersebut," kata Susaningtyas atau
Nuning di Gedung DPR RI.
Ia juga mengingatkan pemerintah untuk tidak mudah menggunakan pinjaman luar negeri tersebut.
"Seyogyanya
pemerintah mulai berhati-hati dengan pinjaman luar negeri itu. Kredit
export abal-abal harusnya jangan ada lagi," kata politisi Hanura itu.
Ia menyebutkan, semestinya dana besar yang didapat dari APBN untuk
pembangunan pertahanan negara harusnya digunakan secara imbang antara
property dan prosperity bagi prajurit.
"Karena pemenuhan
kesejahteraan prajurit adalah tanggung jawab moral pemerintah. Jangan
sampai pembelian alutsista itu lebih besar daripada untuk kesejahteraan
dan harus sesuai dengan rencana jangka pendek, menengah," kata dia.
(zul)
Penggunaan kredit ekspor harus dibarengi transfer teknologi
20 September 2011 19:11 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Susaningtyas Kertopati. (ANTARA/Andika Wahyu)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011
Tags: