Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang berharap PT Honda Prospect Motor (HPM) turut mendukung target pemerintah mengekspor 1 juta unit kendaraan roda empat pada 2025.

"Kami memohon dukungan dan kerja sama dari Honda agar bisa kita mencapai angka 1 juta unit ekspor pada tahun 2025," ucap Agus di Jakarta, Rabu.

Diketahui, pemerintah menargetkan ekspor 1 juta unit kendaraan bermotor roda empat hingga tahun 2025.

Baca juga: Presiden Jokowi optimis 2022 RI ekspor 180 ribu mobil dari Patimban

Baca juga: Toyota Indonesia rayakan pencapaian ekspor 2 juta unit mobil


Agus menyampaikan, pangsa pasar ekspor produk otomotif Indonesia telah menembus lebih dari 80 negara dengan kinerja ekspor tahun 2021 tercatat sebanyak 294 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar Rp52,90 triliun.

Selanjutnya, 91 ribu set kendaraan CKD dengan nilai sebesar Rp1,31 triliun, dan 85 juta bagian komponen dengan nilai sebesar Rp29,13 triliun.

Adapun kinerja ekspor bulan Januari 2022 yakni 24 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai Rp4,7 triliun, 6 ribu set CKD dengan nilai sebesar Rp137 miliar, dan 6 juta bagian komponen
dengan nilai sebesar Rp2,68 triliun.

Agus mengatakan, selain bisa ikut menjadi bagian dalam menyukseskan target ekspor 1 juta kendaraan pada 2025, diharapkan Honda juga bisa menghadirkan produk kendaraan listrik untuk mendukung penerapan energi hijau di Tanah Air.

"Kami juga meminta dukungan dari Honda agar dapat menghadirkan produk-produk kendaraan yang memilik emisi karbon yang rendah khususnya EV yang dimulai dari hybrid sampai kendaraan listrik murni," ucap Agus

"Pada prinsipnya, pemerintah welcome dengan any kind of technology di mana selalu ada progres teknologinya ramah lingkungan," tambah dia.

Sementara itu, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM Yusak Billy mengatakan target ekspor 1 juta unit kendaraan hingga 2025 merupakan sebuah tantangan tersendiri.

Namun demikian, dia memastikan bahwa HPM akan mendukung penuh agar target pemerintah tersebut dapat tercapai.

Adapun langkah yang akan dilakukan HPM untuk mendukung program tersebut antara lain dengan menghadirkan produk yang berkualitas, memiliki daya tarik tinggi, serta harga yang kompetitif.

Dengan keunggulan tersebut, diharapkan negara-negara yang menjadi tujuan ekspor Honda akan kembali meminta pengiriman produk dari Tanah Air.

"Kalau baik produknya, kompetitif harganya, pasti mereka akan mencari terus," ucap Billy.

Terkait kendaraan listrik, Billy mengatakan pihaknya masih terus mempelajari tentang kendaraan ramah lingkungan yang cocok untuk Indonesia.

"Kami terus mempelajari apa sih elektrifikasi yang sangat cocok untuk masyarakat di Indonesia. Tadi Pak menteri bicara hybrid, tidak hanya EV, dari hybrid sampai dengan battery. Kami semua punya line up-nya. kita sedang mempelajari demand dari masyarakat kita seperti apa," ucap Billy.

Baca juga: Pemerintah lepas ekspor perdana All New Honda BR-V ke Karibia

Baca juga: Indonesia bidik potensi dari konflik Rusia-Ukraina

Baca juga: Kemenperin-Pertamina kolaborasi terkait ketersediaan bahan bakar Euro4