Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan episentrum gempa Jawa Barat dengan magnitudo M 5,3 pada Rabu pagi, berdekatan dengan sumber gempa merusak pada tahun 2009.

Diketahui episenter gempa Jawa Barat M 5,3 terletak pada koordinat 7,94° Lintang Selatan; 106,94° Bujur TImur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 45 km arah Selatan Agrabinta, Cianjur, Jawa Barat, pada kedalaman 64 km.

"Episenter gempa Jabar M5,3 tadi berdekatan dengan sumber Gempa Jabar Magnitudo 7,3 pada 2 September 2009 yang menyebabkan 81 orang meninggal dunia," ujar Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan diterima di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Gempa M 5,5 di Jawa Barat sebabkan guncangan sedang

Daryono mengatakan gempa tersebut terjadi karena dipicu aktivitas subduksi lempeng dengan mekanisme sumber dengan pergerakan naik (thrust fault).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, karena hiposenternya yang relatif 'dalam' dengan magnitudo yang belum memenuhi ambang batas sebagai gempa berpotensi tsunami," ujar dia.

Baca juga: BMKG catat gempa 5,5 M dirasakan di Sukabumi hingga Jakarta

Baca juga: Warga Bandung rasakan getaran gempa pada Rabu pagi


Hingga pukul 10.25 WIB, hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock) pasca gempa M5,3 di selatan Jawa Barat.

Gempa ini dirasakan di Pelabuhan Ratu & Cianjur dalam skala intensitas IV MMI, menyebabkan banyak warga lari berhamburan keluar rumah karena terkejut dengan guncangan kuat yang terjadi secara tiba-tiba.

Di Garut, Pandeglang, Bayah dan Panimbang guncangan dalam skala intensitas III MMI. Di Lebak Selatan, Cilegon & Sukabumi dalam skala intensitas II-III MMI. Di Jakarta, Banjar, Bandung Barat, Purwakarta, Tangerang Selatan, Bandung, Bekasi, Depok & Serang dalam skala intensitas II MMI.

Baca juga: Gempa dangkal dirasakan di Ciparay Bandung jelang Rabu tengah malam

Baca juga: BMKG: Hujan sedang-lebat masih landa Sumsel hingga dasarian II Maret