Bappenas: Indonesia perlu pertumbuhan ekonomi tinggi capai visi 2045
16 Maret 2022 11:57 WIB
Tangkapan layar Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti dalam sebuah webinar, Rabu (16/3/2022). (ANTARA/Sanya Dinda)
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan Indonesia memerlukan pertumbuhan ekonomi di atas level sebelum pandemi yang rata-rata 5 persen per tahun untuk menjadi negara maju pada 2045.
"Untuk bangkit dari keadaan ini dan keluar dari middle income trap sesuai visi Indonesia 2045 maka pemulihan ke pra pandemi saja tidaklah cukup," katanya dalam webinar "Indonesia Development Forum 2022" yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Selain mengintervensi sisi permintaan dengan memulihkan daya beli masyarakat melalui penyaluran bantuan sosial, Indonesia perlu mengintervensi sisi produksi dengan meningkatkan produktivitas sektoral maupun antarsektor.
"Peningkatan produktivitas ini akan berkontribusi dalam mengangkat trajectory pertumbuhan Indonesia sehingga hal ini harus dicapai melalui upaya-upaya transformasi ekonomi," katanya.
Baca juga: LaNyalla: Pertumbuhan ekonomi perlu didukung stabilitas politik Untuk itu Indonesia perlu mengembangkan sektor industri pengolahan yang pada 2021 telah berkontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dengan pertumbuhan 3,4 persen year on year.
Pertumbuhan tersebut didukung oleh beberapa subsektor seperti industri alat angkutan, mesin dan alat perlengkapan, serta logam dasar.
"Pengembangan sektor industri sangat penting karena secara langsung industri manufaktur memiliki daya ungkit yang besar, menyerap tenaga kerja tinggi dan produktif, serta dapat menciptakan layar efek yang besar dalam kerangka transformasi ekonomi Indonesia," katanya.
Baca juga: BI: Ekonomi RI akan kembali ke jalur lebih tinggi pada jangka menengah Bappenas pun menyelenggarakan Indonesia Development Forum (IDF) 2022 yang diharapkan dapat menjadi wadah penemuan gagasan baru tentang kapasitas industri di masa depan dalam menciptakan nilai tambah sumber daya alam dan manusia.
Forum itu juga diharapkan dapat memberikan pengambil kebijakan inspirasi dalam merespon perkembangan pasar dan situasi global serta perkembangan teknologi yang cepat.
"Hasil IDF 2022 diharapkan dapat melengkapi, memperkuat, dan meningkatkan efektivitas pembangunan industri yang ada sehingga dapat mendorong transformasi sosial dan ekonomi di Indonesia yang ada dalam rangka mewujudkan visi negara maju, adil, dan sejahtera," ucapnya.
"Untuk bangkit dari keadaan ini dan keluar dari middle income trap sesuai visi Indonesia 2045 maka pemulihan ke pra pandemi saja tidaklah cukup," katanya dalam webinar "Indonesia Development Forum 2022" yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Selain mengintervensi sisi permintaan dengan memulihkan daya beli masyarakat melalui penyaluran bantuan sosial, Indonesia perlu mengintervensi sisi produksi dengan meningkatkan produktivitas sektoral maupun antarsektor.
"Peningkatan produktivitas ini akan berkontribusi dalam mengangkat trajectory pertumbuhan Indonesia sehingga hal ini harus dicapai melalui upaya-upaya transformasi ekonomi," katanya.
Baca juga: LaNyalla: Pertumbuhan ekonomi perlu didukung stabilitas politik Untuk itu Indonesia perlu mengembangkan sektor industri pengolahan yang pada 2021 telah berkontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dengan pertumbuhan 3,4 persen year on year.
Pertumbuhan tersebut didukung oleh beberapa subsektor seperti industri alat angkutan, mesin dan alat perlengkapan, serta logam dasar.
"Pengembangan sektor industri sangat penting karena secara langsung industri manufaktur memiliki daya ungkit yang besar, menyerap tenaga kerja tinggi dan produktif, serta dapat menciptakan layar efek yang besar dalam kerangka transformasi ekonomi Indonesia," katanya.
Baca juga: BI: Ekonomi RI akan kembali ke jalur lebih tinggi pada jangka menengah Bappenas pun menyelenggarakan Indonesia Development Forum (IDF) 2022 yang diharapkan dapat menjadi wadah penemuan gagasan baru tentang kapasitas industri di masa depan dalam menciptakan nilai tambah sumber daya alam dan manusia.
Forum itu juga diharapkan dapat memberikan pengambil kebijakan inspirasi dalam merespon perkembangan pasar dan situasi global serta perkembangan teknologi yang cepat.
"Hasil IDF 2022 diharapkan dapat melengkapi, memperkuat, dan meningkatkan efektivitas pembangunan industri yang ada sehingga dapat mendorong transformasi sosial dan ekonomi di Indonesia yang ada dalam rangka mewujudkan visi negara maju, adil, dan sejahtera," ucapnya.
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
Tags: