G20 Indonesia
DEWG prioritaskan isu transformasi digital Indonesia dan dunia
15 Maret 2022 16:43 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate (kiri) membuka secara simbolis acara "kick off" Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Selasa (15/3/2022). . ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/POOL/nym./pri.
Jakarta (ANTARA) - Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia mengedepankan isu transformasi digital, tidak hanya untuk Indonesia, namun juga dunia.
"Momentum bersejarah bagi Indonesia dalam memanfaatkan posisi strategis untuk menavigasi arah perkembangan lansekap ekonomi digital Indonesia," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, saat membuka acara DEWG Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Selasa.
Agenda transformasi digital, yang juga menjadi salah satu isu di Presidensi G20 Indonesia, diwujudkan ke dalam tiga isu prioritas DEWG. Pertama, konektivitas pemulihan pascapandemi.
Melalui isu ini, Indonesia mengajak negara-negara anggota G20 untuk membahas betapa pentingnya konektivitas digital dalam mendukung perekonomian, terutama pada pemulihan pascapandemi virus corona
Baca juga: Kominfo ajak pemangku kepentingan perkaya agenda dalam DEWG G20
Kedua, kecakapan dan literasi digital, antara lain untuk meningkatkan kemampuan digital dan pemanfaatan teknologi digital.
Indonesia membuat panduan G20 Toolkit for Measuring Digital Skills and Literacy agar ada alat untuk mengukur tingkat kecakapan dan literasi digital di negara anggota G20.
"Kita harapkan negara-negara anggota berbagi pengalaman sehingga ada satu pemahaman bersama sebagai standard, yang menjadi model untuk kita gunakan di tingkat global," akta Johnny.
Ketiga, arus data lintas negara, yang antara lain bertujuan menyepakati empat prinsip dalam tata kelola data yaitu sah (lawfulness), keadilan (fairness), transparansi (transparency) dan timbal-balik (reciprocity).
Isu arus data lintas negara juga penting bagi interoptabilitas data, baik dalam wilayah yurisdiksi suatu negara maupun antarnegara.
Menteri Johnny mengingatkan bahwa ketiga isu yang diangkat dalam DEWG merupakan prasyarat utama optimalisasi transformasi berbasis digital, termasuk bagi ekonomi digital.
Ekonomi digital terus berkembang di Indonesia, pada 2021 gross national product ekonomi digital mencapai 70 miliar dolar Amerika Serikat. Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia diproyeksikan sebesar 315,5 miliar dolar AS pada 2030.
Kementerian memperkirakan ada 4,9 miliar pengguna internet di seluruh dunia, sementara di Indonesia berjumlah 204 juta orang.
Baca juga: Transformasi digital jadikan sektor TIK semakin berkembang
Baca juga: Kominfo buka forum DEWG minggu depan
Baca juga: Kominfo targetkan pemulihan pascapandemi dalam DEWG G20
"Momentum bersejarah bagi Indonesia dalam memanfaatkan posisi strategis untuk menavigasi arah perkembangan lansekap ekonomi digital Indonesia," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, saat membuka acara DEWG Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Selasa.
Agenda transformasi digital, yang juga menjadi salah satu isu di Presidensi G20 Indonesia, diwujudkan ke dalam tiga isu prioritas DEWG. Pertama, konektivitas pemulihan pascapandemi.
Melalui isu ini, Indonesia mengajak negara-negara anggota G20 untuk membahas betapa pentingnya konektivitas digital dalam mendukung perekonomian, terutama pada pemulihan pascapandemi virus corona
Baca juga: Kominfo ajak pemangku kepentingan perkaya agenda dalam DEWG G20
Kedua, kecakapan dan literasi digital, antara lain untuk meningkatkan kemampuan digital dan pemanfaatan teknologi digital.
Indonesia membuat panduan G20 Toolkit for Measuring Digital Skills and Literacy agar ada alat untuk mengukur tingkat kecakapan dan literasi digital di negara anggota G20.
"Kita harapkan negara-negara anggota berbagi pengalaman sehingga ada satu pemahaman bersama sebagai standard, yang menjadi model untuk kita gunakan di tingkat global," akta Johnny.
Ketiga, arus data lintas negara, yang antara lain bertujuan menyepakati empat prinsip dalam tata kelola data yaitu sah (lawfulness), keadilan (fairness), transparansi (transparency) dan timbal-balik (reciprocity).
Isu arus data lintas negara juga penting bagi interoptabilitas data, baik dalam wilayah yurisdiksi suatu negara maupun antarnegara.
Menteri Johnny mengingatkan bahwa ketiga isu yang diangkat dalam DEWG merupakan prasyarat utama optimalisasi transformasi berbasis digital, termasuk bagi ekonomi digital.
Ekonomi digital terus berkembang di Indonesia, pada 2021 gross national product ekonomi digital mencapai 70 miliar dolar Amerika Serikat. Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia diproyeksikan sebesar 315,5 miliar dolar AS pada 2030.
Kementerian memperkirakan ada 4,9 miliar pengguna internet di seluruh dunia, sementara di Indonesia berjumlah 204 juta orang.
Baca juga: Transformasi digital jadikan sektor TIK semakin berkembang
Baca juga: Kominfo buka forum DEWG minggu depan
Baca juga: Kominfo targetkan pemulihan pascapandemi dalam DEWG G20
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Tags: