Jakarta (ANTARA) - Allianz Life Indonesia menyarankan calon nasabah untuk memahami profil risiko ketika memilih fund unit link agar mendapat manfaat sesuai keinginan.

“Profil resiko akan menentukan bagaimana kenyamanan memilih investasi yang ada. Apakah nanti akan diinvestasikan dengan underlying saham, obligasi ataupun money market,” kata Meta Lakhsmi Permata Dewi, Head of Investment Communication & Fund Development Allianz Life Indonesia dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Selasa.

Meta menyampaikan profil risiko terbagi menjadi tiga. Pertama adalah konservatif yang memiliki risiko paling kecil, paling toleran, dan paling nyaman. Kedua kategori moderat yang memiliki sedikit risiko dengan mengharapkan imbal hasil yang sedikit lebih tinggi.

“Kemudian kategori agresif, berani mengambil investasi yang lebih tinggi resikonya tapi dengan ekspektasi imbal hasil yang tinggi juga. Karena kita ingat dalam investasi high risk high return ya,” ujarnya.

Per Desember 2021 Allianz memiliki 45 jenis fund yang telah diklasifikasikan sesuai profil risiko.

Baca juga: AAJI: Pendapatan premi produk unit link capai Rp127,7 triliun di 2021

“Kami memahami setiap nasabah itu memiliki keinginan yang berbeda-beda. Dengan memiliki berbagai macam jenis fund yang bisa dipilih, tentunya ini akan memberikan manfaat kepada nasabah karena dapat melakukan diversifikasi aset dengan lebih baik,” tutur dia.

Selain memahami profil risiko, ia juga menyarankan agar calon nasabah memahami tujuan dan jangka waktu dari fund unit link yang dipilih.

“Perlu dipahami tujuan yang dicapai dengan membeli produk. Kemudian jangka waktunya berapa lama polisi ini akan kita miliki dan berapa lama tujuan yang ingin kita capai karena nanti akan menentukan jenis fund yang akan kita pilih,” tuturnya.

Adapun produk unit link sendiri merupakan produk yang menggabungkan asuransi dan investasi dalam satu produk. Produk itu memberikan perlindungan jiwa, kesehatan, sakit kritis dan payor benefit sekaligus menginvestasikan premi yang dibayarkan ke pasar modal berupa saham, obligasi, atau pasar uang.

Baca juga: AAJI akui ada masalah pada unit link dan minta semua pihak berbenah