Madrid (ANTARA) - Spanyol telah menyita sementara sebuah kapal pesiar senilai 140 juta dolar AS (sekitar Rp2 triliun) milik orang kaya Rusia di Barcelona, kata pemerintah negara itu pada Senin (14/3).

Dua orang narasumber mengatakan bahwa kapal itu dimiliki bos konglomerat Rusia Rostec yang juga sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Hari ini kami menyita--istilah teknisnya melumpuhkan untuk sementara--kapal pesiar milik salah seorang anggota utama oligarki (Rusia)," kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez di televisi La Sexta.

"Kita berbicara tentang kapal pesiar yang kami perkirakan bernilai 140 juta dolar," ujar Sanchez.

"Akan ada lebih banyak (kapal yang disita)," kata dia tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Situs Marine Traffic menyebutkan bahwa kapal pesiar yang terkait dengan dua anggota oligarki Rusia lain yang belum dikenai sanksi juga berlabuh di Barcelona.

Baca juga: Jubir Putin: Rusia bisa kuasai kota-kota besar Ukraina

Menurut situs pemantauan lalu lintas laut itu, kapal pesiar yang disita itu telah berada di Barcelona sejak 9 Februari, dan sampai Senin (14/3) masih dalam perbaikan di galangan kapal Barcelona MB92.

Kapal pesiar mewah bernama lambung Valerie dengan panjang 85 meter itu adalah milik Sergei Chemezov, mantan perwira di dinas intelijen Uni Soviet KGB dan pemimpin Rostec, kata narasumber.

Kapal pesiar itu akan tetap ditahan sementara oleh pihak berwenang Spanyol untuk memastikan kepemilikannya dan mencari tahu apakah mereka termasuk dalam daftar target sanksi, kata sumber pemerintah Spanyol.

Valerie berlayar dengan bendera Saint Vincent dan Grenadines dan didaftarkan atas nama putri tiri Chemezov, Anastasia Ignatova, melalui perusahaan di British Virgin Islands, menurut artikel pada 2021 yang dimuat dalam Pandora Papers.

Pandora Papers adalah 11,9 juta dokumen berisi informasi rahasia yang dibocorkan dan diterbitkan oleh International Consortium of Investigative Journalists pada Oktober 2021.

Baca juga: China tolak tuduhan persenjatai Rusia

Barat telah memberikan sanksi kepada para miliarder Rusia, membekukan aset negara dan menutup akses sebagian besar perusahaan Rusia ke ekonomi global sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.

Chemezov pernah dikenai sanksi oleh Amerika Serikat pada 2014 dan Inggris pada 2020 atas pencaplokan Krimea oleh Rusia. Dia juga disebutkan dalam daftar sanksi pada Maret 2022 oleh AS dan Australia. Sanksi AS juga menargetkan putri tiri Chemezov serta istri dan putranya.

Chemezov tidak disebutkan dalam daftar terbaru Eropa berisi tokoh-tokoh Rusia yang dijatuhi sanksi, tetapi Uni Eropa pernah mengenakan sanksi kepadanya pada 2014.

Paket keempat sanksi Uni Eropa terhadap Rusia akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.

Chemezov mengatakan kepada seorang staf dalam sebuah pesan yang dibagikan kepada Reuters pekan ini bahwa Rusia akan muncul sebagai "pemenang" meskipun ada sanksi.

Pemerintah Rusia menggambarkan tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk menjaga keamanan dalam negeri.

Sumber: Reuters

Baca juga: Ukraina, Rusia akan rundingkan gencatan senjata, penarikan pasukan
Baca juga: AS: Jika bantu Rusia atasi sanksi, China bakal hadapi konsekuensi