Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Kalimantan Timur sebagai salah satu anggota PT Pupuk Indonesia (Persero), menargetkan 25.000 orang petani menjadi anggota Program Makmur pada tahun 2022.

"Sejak awal terbentuknya Program Makmur, kami menciptakan ekosistem pertanian yang kondusif guna mendukung petani mencapai produktivitas optimalnya. Selain mendampingi petani secara intensif dalam proses operasional sehari-hari, kami juga terus memperkuat kolaborasi end-to-end dengan berbagai pihak seperti instansi keuangan, instansi pemerintahan, hingga korporasi," ujar Direktur Keuangan dan Umum PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) Qomaruzzaman dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa.

Qomaruzzaman mengatakan melalui upaya ini Pupuk Kaltim tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas petani, tetapi juga mendorong tercapainya kesejahteraan petani secara finansial.

Guna menciptakan manfaat yang lebih luas kepada petani, Pupuk Katim menargetkan 25.000 orang petani menjadi anggota Program Makmur pada tahun 2022 sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).

Sementara itu target cakupan lahan Program Makmur pada tahun ini mencapai 60.000 hektare yang tersebar di wilayah pengembangan yang dimandatkan kepada Pupuk Kalimantan Timur yakni Sulawesi (Barat, Selatan, Tengah dan Utara), Jawa (Tengah dan Timur), Kalimantan (Barat, Timur dan Utara), NTB, NTT, dan Papua Barat.

Baca juga: Program Makmur PKT tingkatkan produktivitas padi hingga 150 persen

Tahun 2022 Pupuk Kaltim akan terus fokus memperluas pengembangan Program Makmur, terutama ke wilayah Indonesia Timur, mengingat besarnya potensi pertanian di wilayah tersebut.

Project Manager Program Makmur Pupuk Kaltim Adrian RD Putera mengatakan beberapa wilayah pengembangan Program Makmur khususnya di Indonesia timur memiliki tingkat kesejahteraan dan ekonomi daerah yang rendah.

"Oleh karena itu, dengan adanya Program Makmur ini diharapkan dapat meringankan beban petani di wilayah tersebut dan meningkatkan pendapat mereka sehingga ekonomi keluarga pun meningkat,” kata Adrian.

Sejak diinisiasi pada 2020 realisasi Program Makmur terus meningkat setiap tahunnya. Sepanjang 2021 Program Makmur berhasil menggandeng 9.780 petani untuk bergabung, melebihi target 2021 yaitu sebanyak 9.000 petani. Selain itu Pupuk Kaltim juga telah mengembangkan 18.110 hektare atau 151 persen dari target 2021.

“Program Makmur terus dikembangkan berdasarkan karakteristik geografis dan komoditas unggulan di setiap daerah pengembangan. Salah satunya adalah dengan menggali potensi komoditas unggulan alternatif yang mampu memberikan nilai ekonomi lebih bagi para petani, seperti kelapa sawit," kata Adrian.

Selain itu, lanjutnya, kolaborasi dengan kelompok tani di tiap wilayah pengembangan Pupuk Kaltim dapat mempercepat proses keikutsertaan petani ke dalam Program Makmur.

Baca juga: Program Makmur dinilai bantu sejahterakan petani sejalan agenda G20