Empat desa di Malang dilanda banjir akibat hujan intensitas tinggi
15 Maret 2022 12:21 WIB
Petugas gabungan melakukan pembersihan material sisa banjir di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (15/3/2022). (ANTARA/Vicki Febrianto)
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Empat desa yang ada di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur dilaporkan terdampak bencana banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah tersebut pada Senin (14/3).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Sadono Irawan di Malang, Selasa, mengatakan bahwa banjir terjadi di empat desa di Kecamatan Pakis, yakni Desa Mangliawan, Saptorenggo, Ampeldento, dan Desa Asrikaton .
"Banjir yang terdalam setinggi kurang lebih 1,5 meter," kata Sadono.
Baca juga: Banjir di Kota Malang disebabkan hujan intensitas tinggi
Sadono menjelaskan banjir yang dilaporkan terjadi kurang lebih mulai pukul 17.15 WIB itu akibat hujan deras yang terjadi cukup lama. Hujan deras di wilayah tersebut terjadi sejak sore hari kurang lebih pukul 15.00 WIB selama lebih tiga jam.
Hujan juga masih terjadi, namun dengan intensitas lebih ringan hingga malam hari.
Menurutnya, banjir yang disebabkan hujan dengan intensitas tinggi tersebut menyebabkan ratusan bangunan terendam air. Di Desa Mangliawan sebanyak 98 bangunan terendam, yang terdiri atas rumah warga, tempat usaha dan mushala.
"Di Desa Saptorenggo 14 rumah, Desa Ampeldento 9 rumah dan Desa Asrikaton 14 rumah terendam," katanya.
Ia menambahkan saat itu personel gabungan telah mendatangi sejumlah lokasi terdampak banjir tersebut dan berupaya melakukan pendataan awal. Kendala yang dihadapi tim gabungan adalah kondisi gelap dan hujan masih terjadi.
Saat ini, personel gabungan telah melakukan proses pembersihan sisa material banjir. Kondisi di lokasi terdampak banjir sudah mulai kondusif.
Baca juga: Hujan deras akibatkan sejumlah titik di Kota Malang banjir
Selain wilayah Kabupaten Malang, hujan deras dengan intensitas tinggi juga mengguyur wilayah Kota Malang, dan menyebabkan banjir pada titik-titik yang tersebar di lima kecamatan yang ada di kota tersebut.
BPBD Kota Malang menyatakan bahwa banjir tersebut disebabkan hujan yang sangat deras dengan durasi yang cukup lama. Hal tersebut membuat sistem drainase yang ada di sejumlah titik di wilayah Kota Malang tidak mampu menampung aliran air hujan.
Sehingga, air hujan meluap dan menggenangi sejumlah wilayah. Ia menambahkan, sesungguhnya sistem drainase yang ada di sejumlah titik tersebut sudah dibersihkan dan tidak ada sumbatan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, salah satu titik banjir yang terjadi akibat hujan deras dengan durasi waktu yang cukup lama tersebut terjadi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Baca juga: IBU terjunkan mahasiswa dan dosen bantu korban banjir di Malang
Baca juga: BMKG: Banjir bandang di Kota Batu akibat hujan intensitas ekstrem
Banjir yang meluap ke jalan protokol tersebut menyebabkan kendaraan tidak bisa melintas, sehingga terjadi kemacetan yang cukup panjang. Pada saat hujan mereda dan banjir mulai surut, arus kendaraan mulai bisa kembali bergerak.
Selain itu, banjir juga dilaporkan terjadi di kawasan Jalan Trunojoyo, Kecamatan Klojen, kawasan Sulfat, Kecamatan Blimbing, Jalan Raya Langsep, Kecamatan Klojen dan Jalan Letjen Sutoyo, Kecamatan Lowokwaru.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Sadono Irawan di Malang, Selasa, mengatakan bahwa banjir terjadi di empat desa di Kecamatan Pakis, yakni Desa Mangliawan, Saptorenggo, Ampeldento, dan Desa Asrikaton .
"Banjir yang terdalam setinggi kurang lebih 1,5 meter," kata Sadono.
Baca juga: Banjir di Kota Malang disebabkan hujan intensitas tinggi
Sadono menjelaskan banjir yang dilaporkan terjadi kurang lebih mulai pukul 17.15 WIB itu akibat hujan deras yang terjadi cukup lama. Hujan deras di wilayah tersebut terjadi sejak sore hari kurang lebih pukul 15.00 WIB selama lebih tiga jam.
Hujan juga masih terjadi, namun dengan intensitas lebih ringan hingga malam hari.
Menurutnya, banjir yang disebabkan hujan dengan intensitas tinggi tersebut menyebabkan ratusan bangunan terendam air. Di Desa Mangliawan sebanyak 98 bangunan terendam, yang terdiri atas rumah warga, tempat usaha dan mushala.
"Di Desa Saptorenggo 14 rumah, Desa Ampeldento 9 rumah dan Desa Asrikaton 14 rumah terendam," katanya.
Ia menambahkan saat itu personel gabungan telah mendatangi sejumlah lokasi terdampak banjir tersebut dan berupaya melakukan pendataan awal. Kendala yang dihadapi tim gabungan adalah kondisi gelap dan hujan masih terjadi.
Saat ini, personel gabungan telah melakukan proses pembersihan sisa material banjir. Kondisi di lokasi terdampak banjir sudah mulai kondusif.
Baca juga: Hujan deras akibatkan sejumlah titik di Kota Malang banjir
Selain wilayah Kabupaten Malang, hujan deras dengan intensitas tinggi juga mengguyur wilayah Kota Malang, dan menyebabkan banjir pada titik-titik yang tersebar di lima kecamatan yang ada di kota tersebut.
BPBD Kota Malang menyatakan bahwa banjir tersebut disebabkan hujan yang sangat deras dengan durasi yang cukup lama. Hal tersebut membuat sistem drainase yang ada di sejumlah titik di wilayah Kota Malang tidak mampu menampung aliran air hujan.
Sehingga, air hujan meluap dan menggenangi sejumlah wilayah. Ia menambahkan, sesungguhnya sistem drainase yang ada di sejumlah titik tersebut sudah dibersihkan dan tidak ada sumbatan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, salah satu titik banjir yang terjadi akibat hujan deras dengan durasi waktu yang cukup lama tersebut terjadi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Baca juga: IBU terjunkan mahasiswa dan dosen bantu korban banjir di Malang
Baca juga: BMKG: Banjir bandang di Kota Batu akibat hujan intensitas ekstrem
Banjir yang meluap ke jalan protokol tersebut menyebabkan kendaraan tidak bisa melintas, sehingga terjadi kemacetan yang cukup panjang. Pada saat hujan mereda dan banjir mulai surut, arus kendaraan mulai bisa kembali bergerak.
Selain itu, banjir juga dilaporkan terjadi di kawasan Jalan Trunojoyo, Kecamatan Klojen, kawasan Sulfat, Kecamatan Blimbing, Jalan Raya Langsep, Kecamatan Klojen dan Jalan Letjen Sutoyo, Kecamatan Lowokwaru.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022
Tags: