Damkar Kediri evakuasi sarang tawon vespa setelah ada warga tersengat
15 Maret 2022 00:07 WIB
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kediri, saat mengevakuasi sarang tawon vespa atau yang disebut tawon ndas di Kelurahan Dermo, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (14/3/2022). ANTARA Jatim/ Asmaul
Kediri (ANTARA) - Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Kediri, Jawa Timur, mengevakuasi sarang tawon vespa (Vespa affinis) atau yang disebut tawon ndas, setelah sebelumnya ada pengaduan warga yang tersengat tawon tersebut.
"Ini menanggapi informasi masyarakat bahwa ada sarang tawon di rumah warga di Kelurahan Dermo, dan ada warga yang tersengat, kami langsung bergerak mengevakuasinya. Alhamdulillah berjalan lancar," kata Komandan Regu II Damkar Kota Kediri Teguh Wiyono di Kediri, Senin.
Ia mengatakan evakuasi berjalan dengan baik. Petugas juga melengkapi diri dengan baju khusus untuk melindungi diri dari sengatan tawon tersebut.
Baca juga: Damkar Tulungagung tangani 66 gangguan tawon vespa dua bulan terakhir
Evakuasi dilakukan petugas dengan naik atap, karena lokasi sarang berada di bagian atap. Petugas juga membawa beragam alat termasuk celurit, hingga bahan bakar minyak (BBM) untuk melumpuhkan tawon-tawon tersebut. Setelah evakuasi dilakukan, sarang diketahui diameter cukup besar sekitar 30-50 centimeter.
"Diameternya 30-50 centimeter, besar juga itu. Kami evakuasi. Untuk BBM digunakan melumpuhkan tawon. Kalau terkena BBM dia akan mati," kata dia.
Ia juga menambahkan, aduan terkait dengan sarang tawon cukup banyak selama dua tahun terakhir. Hampir setiap hari dirinya dengan petugas melakukan evakuasi sarang tawon. Lokasinya mayoritas juga di rumah penduduk dengan posisi di tempat yang terlindung dari hujan.
Baca juga: Peneliti BRIN jelaskan sopir disengat tawon bukan lebah
"Kami tangani ini hampir setiap hari ada. Sekitar dua tahun ke belakang, kami sering menanganinya, lokasinya (sarang tawon) yang ada tempat teduhnya, misal di atap rumah warga. Ini kemungkinan guna melindungi dari hujan," ujar dia.
Dirinya pun mengingatkan bahwa efek jika tersengat tawon ini beragam mulai dari mual, alergi, muntah, hingga meninggal dunia. Untuk itu, ia berharap masyarakat segera melapor jika ada temuan sarang tawon.
Juwarti, kerabat pemilik rumah mengatakan ibundanya tinggal di rumah dengan adiknya di Kelurahan Dermo, Kota Kediri itu.
Baca juga: BKSDA evakuasi anak buaya di Kediri
Awalnya, sebenarnya mengetahui ada satu atau dua ekor tawon terbang di sekeliling rumah, namun tidak menyangka jika membuat sarang di rumahnya.
"Ibu saya disengat di bagian paha. Hingga kini badannya masih meriang. Sebenarnya tahu ada tawon yang terbang tapi kami tidak tahu jika ada sarangnya di atas, tahunya pas ibu tersengat," kata Juwarti.
Ia pun lega sarang tawon yang ada di rumah sudah diambil petugas. Ia berharap tawon-tawon lainnya tidak akan membuat sarang lagi di rumah, sehingga tidak ada keluarga atau tetangga yang akan tersengat tawon lagi.
Baca juga: Peneliti: Sarang tawon vespa pindah rumah warga karena habitat hilang
"Ini menanggapi informasi masyarakat bahwa ada sarang tawon di rumah warga di Kelurahan Dermo, dan ada warga yang tersengat, kami langsung bergerak mengevakuasinya. Alhamdulillah berjalan lancar," kata Komandan Regu II Damkar Kota Kediri Teguh Wiyono di Kediri, Senin.
Ia mengatakan evakuasi berjalan dengan baik. Petugas juga melengkapi diri dengan baju khusus untuk melindungi diri dari sengatan tawon tersebut.
Baca juga: Damkar Tulungagung tangani 66 gangguan tawon vespa dua bulan terakhir
Evakuasi dilakukan petugas dengan naik atap, karena lokasi sarang berada di bagian atap. Petugas juga membawa beragam alat termasuk celurit, hingga bahan bakar minyak (BBM) untuk melumpuhkan tawon-tawon tersebut. Setelah evakuasi dilakukan, sarang diketahui diameter cukup besar sekitar 30-50 centimeter.
"Diameternya 30-50 centimeter, besar juga itu. Kami evakuasi. Untuk BBM digunakan melumpuhkan tawon. Kalau terkena BBM dia akan mati," kata dia.
Ia juga menambahkan, aduan terkait dengan sarang tawon cukup banyak selama dua tahun terakhir. Hampir setiap hari dirinya dengan petugas melakukan evakuasi sarang tawon. Lokasinya mayoritas juga di rumah penduduk dengan posisi di tempat yang terlindung dari hujan.
Baca juga: Peneliti BRIN jelaskan sopir disengat tawon bukan lebah
"Kami tangani ini hampir setiap hari ada. Sekitar dua tahun ke belakang, kami sering menanganinya, lokasinya (sarang tawon) yang ada tempat teduhnya, misal di atap rumah warga. Ini kemungkinan guna melindungi dari hujan," ujar dia.
Dirinya pun mengingatkan bahwa efek jika tersengat tawon ini beragam mulai dari mual, alergi, muntah, hingga meninggal dunia. Untuk itu, ia berharap masyarakat segera melapor jika ada temuan sarang tawon.
Juwarti, kerabat pemilik rumah mengatakan ibundanya tinggal di rumah dengan adiknya di Kelurahan Dermo, Kota Kediri itu.
Baca juga: BKSDA evakuasi anak buaya di Kediri
Awalnya, sebenarnya mengetahui ada satu atau dua ekor tawon terbang di sekeliling rumah, namun tidak menyangka jika membuat sarang di rumahnya.
"Ibu saya disengat di bagian paha. Hingga kini badannya masih meriang. Sebenarnya tahu ada tawon yang terbang tapi kami tidak tahu jika ada sarangnya di atas, tahunya pas ibu tersengat," kata Juwarti.
Ia pun lega sarang tawon yang ada di rumah sudah diambil petugas. Ia berharap tawon-tawon lainnya tidak akan membuat sarang lagi di rumah, sehingga tidak ada keluarga atau tetangga yang akan tersengat tawon lagi.
Baca juga: Peneliti: Sarang tawon vespa pindah rumah warga karena habitat hilang
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022
Tags: