Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah berencana untuk memperluas penerapan Visa on Arrival (penerbitan visa saat kedatangan) di bandara lain di Indonesia untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).

"Pemerintah juga akan menerapkan Visa on Arrival di beberapa bandar udara lainnya seperti Jakarta dan Surabaya," katanya dalam konferensi pers daring terkait PPKM yang dipantau di Jakarta, Senin.

Luhut menuturkan, penerapan Visa on Arrival yang diberlakukan sejak seminggu lalu di Bali dinilai mampu mendorong peningkatan wisatawan mancanegara yang masuk.

"Sejak dibukanya Visa on Arrival pada tanggal 7 Maret lalu, dapat diinformasikan bahwa total kedatangan PPLN dengan Visa on Arrival sebanyak 449 pax (penumpang) dengan total PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) sebesar Rp224 juta," sebutnya.

Pemerintah, lanjut Koordinator PPKM Jawa Bali itu, juga akan memperluas cakupan negara-negara yang bisa mengajukan Visa on Arrival, utamanya negara yang memiliki potensi wisata yang besar, serta negara-negara G20.

"Pemerintah akan memperluas penerapan penggunaan Visa on Arrival dengan target negara yang memiliki potensi wisata yang besar dan juga negara-negara G20," katanya.

Khusus untuk Bandara Juanda, Jawa Timur, akan kembali beroperasi untuk keberangkatan dan kedatangan PPLN non PMI termasuk bagi jamaah umroh.

Luhut menyebut semua persiapan untuk menunjang hal tersebut, mulai dari tempat karantina dan isolasi hingga kesiapan petugas di lapangan sudah dikoordinasikan dengan sangat baik.

"Beroperasinya Bandara Juanda untuk PPLN non PMI akan berdampak positif bagi ekonomi Jawa Timur," pungkas Luhut.

Baca juga: Sandiaga Uno sambut baik kembalinya kebijakan visa on arrival di Bali
Baca juga: Imigrasi Bali catat pemohon "Visa On Arrival" meningkat jadi 31 orang
Baca juga: Imigrasi jelaskan perbedaan VOA dengan visa kunjungan wisata