Jakarta (ANTARA) - Foxconn dan produsen lain menghentikan sementara produksi di pabrik Longhua dan Guanlan, Shenzhen, China, setelah pemerintah setempat mengumumkan penutupan wilayah atau lockdown karena peningkatan kasus COVID-19, dikutip dari The Verge, Senin.

Saat ini, bisnis yang menyediakan layanan non esensial diperintahkan untuk tutup sementara dan semua orang di kota berpenduduk 17 juta jiwa itu akan melakukan tes COVID-19, setelah 60 orang dinyatakan positif pada Minggu (13/3).

Produksi di pabrik Shenzhen tersebut dihentikan hingga pemberitahuan lebih lanjut, kata perusahaan, sebagaimana dilaporkan Nikkei.

Baca juga: Stellantis rangkul Foxconn penuhi kebutuhan semikonduktor

Sebagai informasi, Foxconn adalah perusahaan kontrak manufaktur elektronik terbesar di dunia dan menjadi pemasok terpenting bagi perusahaan termasuk Apple dan Samsung. Shenzhen merupakan basis Foxconn terbesar kedua di China.

Diketahui, China terus memperketat aturan untuk membatasi penyebaran virus COVID-19. Sebanyak 4.636 kematian dan 115.466 kasus positif telah dikonfirmasi di negara tersebut sejak awal pandemi.

Shanghai, kota terpadat di China yang merupakan rumah bagi produsen chip SMIC, melaporkan 64 kasus baru COVID-19 pada Minggu (13/3).

Kota tersebut akhirnya memberlakukan pembatasan mulai hari ini. Bus ke provinsi lain berhenti beroperasi dan tes PCR negatif menjadi syarat bagi siapapun yang ingin meninggalkan maupun memasuki kota.

Baca juga: Foxconn akan buat chip di India

Baca juga: Foxconn teken komitmen bangun ekosistem EV senilai Rp114 triliun

Baca juga: Pabrik Foxconn India mulai produksi iPhone lagi